Don't Show Again Yes, I would!

Sustainable Lifestyle: Kekinian atau Sekadar Tren Sesaat?

Pernahkah kamu merasa bersalah waktu beli baju fast fashion atau saat menggunakan sedotan plastik? Kalau iya, berarti kamu sudah mulai sadar akan pentingnya sustainable lifestyle atau gaya hidup berkelanjutan. Tapi, apakah ini cuma tren sesaat yang bakal hilang begitu saja?

Mengapa Sustainable Lifestyle Semakin Populer?

Sustainable living adalah gaya hidup peduli lingkungan supaya anak cucu kita nanti masih bisa menikmati bumi yang sehat. Intinya, kamu lebih pikir-pikir sebelum beli atau buang sesuatu.

Perubahan Mindset Generasi Muda terhadap Konsumsi

Sustainable Lifestyle - The Minimalist: Less Is Now

Photo credit: mot creative

Generasi muda sekarang enggak lagi asal beli. Mereka lebih kritis dalam mempertimbangkan dampak konsumsi mereka terhadap lingkungan. Dari yang tadinya “beli karena suka”, prinsip mereka sekarang berubah jadi “beli karena butuh dan bertanggung jawab”.

Perubahan cara pandang ini muncul seiring dengan meningkatnya kesadaran akan krisis lingkungan yang kita hadapi. Di sisi lain, anak muda mungkin juga terinspirasi dengan tokoh atau film yang bicara soal isu ini seperti The Minimalists dari Amerika Serikat. Mereka punya channel podcast dengan nama sama dan udah mengeluarkan dokumenter berjudul The Minimalist: Less is Now (available on Netflix).

Di Indonesia sendiri kita punya tokoh yang terus menyebarkan soal zero waste, lho! Kamu tahu Maurilla Sophianti Imron? Dia adalah influencer asal Bali yang sudah lama mempraktikkan gaya hidup berkelanjutan, entah dengan mengolah sampah sendiri, mindfully buying, dan lain-lain.

Peran Media Sosial dalam Mempromosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Nah, kesadaran yang dimiliki anak muda tersebut bukan datang sekonyong-konyong. Ada peran media sosial yang jadi tempat berbagi inspirasi soal sustainable lifestyle.

Kamu pasti sering lihat konten-konten zero waste atau tips hidup ramah lingkungan di Instagram atau TikTok, kan? Influencer-influencer sustainability bermunculan, membagikan pengalaman mereka menjalani gaya hidup yang lebih hijau dengan cara yang menarik dan mudah ditiru.

Meski awalnya cuma ikut-ikutan tren aja, nyatanya banyak orang yang mulai serius menerapkan hal ini. Beberapa dari mereka mungkin menemukan rasa kepuasan tersendiri saat melakukannya.

Aspek Sustainable Lifestyle yang Paling Digemari

Ada beberapa aspek sustainable lifestyle yang jadi kegemaran orang-orang. Salah gerakan yang paling hit adalah thrifting. Thrifting adalah gerakan membeli barang bekas yang dijual dengan harga sangat murah.

Selain hemat, berburu barang secondhand juga bisa mengurangi sampah fashion. Belum lagi tren zero waste yang mengajak kamu untuk lebih bijak sebagai penghasil sampah. Gerakan zero waste biasanya diwujudkan dengan membawa tumbler sendiri, belanja pakai totebag, dan lainnya.

Bukan cuma itu, kamu mungkin juga tahu tren plant-based food. Ini bukan cuma soal diet, tapi juga kesadaran bahwa produksi daging punya dampak besar terhadap lingkungan. Sebab, kotoran sapi ternyata menghasilkan metana sebagai gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada CO2.

Enggak heran, sekarang ini banyak restoran vegan bermunculan. Bahkan, warung-warung kecil mulai menyediakan opsi plant-based untuk memenuhi permintaan konsumen yang makin sadar soal lingkungan.

Apakah Sustainable Lifestyle Akan Bertahan atau Hanya Sekadar Tren?

Enggak gampang memang menjalani sustainable lifestyle. Harga produk ramah lingkungan yang lebih mahal sering kali jadi kendala, belum lagi kebiasaan lama yang susah diubah. Kadang kita juga merasa overwhelmed karena terlalu banyak hal yang harus diperhatikan.

Tapi, semua itu seharusnya enggak jadi alasan buat kita untuk menyerah. Sustainable lifestyle bukan cuma tentang individual action. Kita butuh dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah juga perlu membuat kebijakan yang mendukung, seperti larangan penggunaan plastik sekali pakai.

Di samping itu, para pelaku usaha semestinya juga harus mulai beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan. Satu hal yang paling penting adalah kita sebagai masyarakat harus terus mendorong perubahan ini dengan pilihan-pilihan konsumsi kita.

Sekarang udah paham, kan, kalau sustainable lifestyle bukan sekadar tren kekinian yang bakal berlalu? Ini adalah kebutuhan yang makin mendesak seiring dengan memburuknya kondisi lingkungan.

Kamu enggak perlu langsung jadi zero waste expert atau vegan yang strict. Mulailah dari hal-hal kecil yang bisa kamu lakukan setiap hari. Remember, every small action counts! Biar kamu makin kaya dengan insight-insight menarik, baca artikel di katalokal.id, yuk!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *