Kamu mau main ke Malioboro weekend ini tapi bingung mau ngapain? Rugi banget kalau kamu ke Malioboro cuma buat bikin pegel kaki doang!
Nih, kami punya panduan lengkap Malioboro 101 versi Katalokal. Kami udah kurasi 12 tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro. Mulai dari spot foto, pertunjukan malam yang harus kamu tonton, hingga kuliner legendaris di sekitar Malioboro.
Penasaran wisata apa aja yang ada di Malioboro? Yuk, langsung aja scroll artikelnya!
Kenapa Malioboro Wajib Masuk Bucket List Wisatawan?
Tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro punya ciri khasnya masing-masing. Enggak lengkap rasanya liburan ke Jogja tanpa nyamperin ikon wisata di Kota Gudeg ini. Banyaknya spot foto yang instagramable, wisata malam yang seru, dan kumpulan penjual oleh-oleh khas Jogja jadi alasan utama Malioboro enggak kena skip para pelancong.
Yuk, mari kita bahas satu per satu. Kamu tahu kan, plang jalan yang menunjukkan arah ke Malioboro? Nah, itu jadi spot foto wajib bagi siapapun yang lagi di Jogja.
Selain plan jalan Malioboro, kamu juga bisa berfoto ria di Nol Kilometer. Sesuai namanya, itu adalah lanskap wisata yang juga banyak diminati buat jadi latar belakang foto liburan ke Jogja.
Selain jadi spot foto, Malioboro juga jadi destinasi utama wisata malam para wisatawan. Kalau udah malam, Malioboro rasanya syahdu banget~
Kamu bisa merasakan suasana ramai ala pasar, tapi juga ada kesan hangat di antara desakan manusia. Kamu bisa kulineran malam, menikmati pertunjukkan angklung, nontonin seni jalanan dari penampilan musisi lokal, dan masih banyak lagi.
Alasan terakhir kenapa Malioboro wajib masuk bucket list saat ke Jogja adalah kamu bisa belanja apapun yang pengen kamu jadikan oleh-oleh khas Jogja. Dari makanan hingga pakaian kayak batik, semua ada.
Keren banget kan, ada satu spot wisata yang bisa bantu kamu checklist keseruan liburan dalam satu tempat. Yuk, intip destinasinya!
12 Tempat Wisata & Kuliner Wajib di Malioboro
1. Titik Nol Kilometer
Tempat wisata pertama yang enggak boleh kamu skip adalah Titik Nol Kilometer. Secara geografis, titik ini merupakan sentral kota Yogyakarta yang juga sejajar dalam sumbu imajiner dengan Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan laut selatan.
Nah loh, sejarahnya kental sekali kan? Kelihatannya aja Titik Nol Kilometer ini enggak ada “apa-apanya”. Tapi, nyatanya, tempat ini enggak pernah sepi. Selain jadi tujuan wisata, Titik Nol Kilometer juga sering dijadikan tempat sebagai ajang aksi sosial.
2. Tugu Pal Putih atau Tugu Yogyakarta

Setelah dari Titik Nol Kilometer, kita bergeser ke monumen fenomenal lainnya yang dekat dengan Malioboro, yaitu Tugu Pal Putih atau sering disebut Tugu Yogyakarta.
Kalau kamu sering lihat monumen putih yang ada di iklan pariwisata Jogja, nah itu dia bangunannya. Selain jadi tempat kunjungan wisatawan, tugu ini juga sering menjadi simbol aksi sosial layaknya Titik Nol Kilometer.
3. Pasar Beringharjo

Nah, kalau kamu demen belanja, ini destinasi yang wajib masuk list kamu: Pasar Beringharjo. Ada banyak sekali oleh-oleh khas Jogja yang bisa kamu beli di pusat belanja ini dengan harga terjangkau.
Lokasi pasar ini sendiri enggak jauh dari Kawasan Malioboro. Cukup susuri Jalan Malioboro sampai ke Jl. Margo Mulyo, nanti kamu bakal ketemu sama gerbang yang bertuliskan “Pasar Beringharjo”.
4. Museum Sonobudoyo

Kegiatan asyik selanjutnya yang bisa kamu lakukan di Malioboro adalah mengunjungi Museum Sonobudoyo. Ini tempat paling pas kalau kamu adalah para nerdy yang suka belajar kesenian dan sejarah Yogyakarta.
Enggak hanya kesenian, kamu juga bisa liat koleksi geologi, biologi, teknologi, hingga etnografi di museum ini. Kamu juga bisa menantikan pertunjukan wayang kulit & wayang topeng di waktu-waktu tertentu loh!
Ada bioskop dan perpustakaan juga yang bisa kamu gunakan. Cukup beli tiket Rp10.000 aja per orang, kamu bisa jelajahi pengetahuan kehidupan zaman dahulu di Yogyakarta.
5. Taman Pintar

Enggak cukup belajar tentang Jogja di Museum Sonobudoyo? Kalau iya, coba belok dari Titik Nol Kilometer tadi ke arah kiri dan berkunjung ke Taman Pintar. Kita berwisata edukasi~
Meski memang lebih terkenal sebagai wahana edukasi anak sekolah, tapi enggak ada salahnya kan, kamu coba jadi anak kecil sehari aja? Yah, itung-itung muasin inner child yang enggak sempet banyak main saat kecil.
Di sini, kamu bisa belajar di perpusatakaan, liat bintang di planetarium, main-main di playground atau wahana bahari, nonton di teater science, bahkan bikin kerajinan di Kampung Kerajinan. Tentuin wahana yang mau kamu mainin, nanti tinggal pilih untuk paket tiket masuknya.
6. Raminten Cabaret Show

Kalau udah capek main seharian, kini saatnya nyantai dulu. Nah, salah satu wisata malam yang enggak boleh kelewatan adalah nonton Raminten Cabaret Show. Saking legendarisnya, sampai-sampai yang nonton harus booking dulu.
Raminten Cabaret Show adalah pertunjukan drag queen atau pertunjukan komedi di mana laki-laki memerankan karakter sebagai perempuan.
Pertunjukan ini enggak lepas dari pengaruh pendirinya, Hamzah Sulaiman, yang terkenal memerankan sosok perempuan Jawa bernama Raminten di TV lokal Jogja. Raminten sendiri jadi ikon bisnis restoran Hamzah, House of Raminten dan toko batik Hamzah Batik.
Namun, kabar duka menyelimuti keluarga Raminten Cabaret Show pada 23 April 2025 lalu. Hamzah, sang pendiri, telah berpulang di usia yang ke-75 tahun.
Kamu bisa dateng ke Raminten Cabaret Show pada hari Jumat dan Sabtu pukul 19.00-23.00 di Hamzah Batik untuk mengenang karya sang pendiri.
7. Lumpia Samijaya

Foto-foto udah, main ke museum dan ke wahana udah, nonton pertunjukan juga udah. Laper enggak sih? Nah, pas banget, ada Lumpia Samijaya yang berada di Kawasan Malioboro, buka dari jam 9.30 pagi sampai 9 malam.
Mulai dari Rp6.000, kamu bisa nyobain lumpia paling legendaris di Malioboro. Beda dengan lumpia Semarangan pada umumnya, Lumpia Samijaya enggak pakai rebung, tapi diganti dengan bengkuang.
Selain itu, ciri khas lumpia ini adalah saus bawang putih yang dicampur parutan bengkuang. Pensaran enggak sama rasanya? Jangan lupa masukin list ya!
8. Gudeg Mbok Lindu

Rasanya kurang kalau ke Jogja tanpa nyobain gudeg. Nah, salah satu rekomendasi gudeg terenak dekat Malioboro adalah Gudeg Mbok Lindu yang udah berjualan sejak sebelum Indonesia merdeka yaitu tahun 1940.
Kamu bisa mengaksesnya di Jalan Sosrowijayan yang masih dalam Kawasan Malioboro, cuma beda gang aja. Gudeg Mbok Lindu ini terkenal sebagai salah satu kuliner pagi andalan di Malioboro.
Gudeg Mbok Lindu cuma buka dari jam 06.00-12.00 WIB aja. Jadi, rencanakan baik-baik sebelum kehabisan!
9. Soto Ayam 61

Masih satu jalur di Jalan Malioboro, Soto Ayam 61 yang berdiri sejak 1976 ini bisa banget kamu coba sebagai kuliner pagi. Soto ini tipikal soto Semarang yang berkuah bening, tapi disajikan di mangkok ukuran normal.
Mulai Rp18.000, kamu bisa sarapan pagi enak dan seger. Jangan lupa catat jam bukanya ya, yaitu pukul 07.00-19.00 WIB, dan hari Minggu hanya buka sampai jam 16.00 WIB saja.
10. Gado-Gado Bu Hadi

Kulineran di Malioboro emang enggak umum di siang hari. Tapi, kalau kamu laper abis belanja, kamu bisa coba Gado-Gado Bu Hadi yang berada di Lantai 2 sisi Timur Pasar Beringharjo.
Ciri khas gado-gado di sini adalah bebas santan, tahu yang disajikan hangat, dan bebas pilih nasi atau ketupat. Buka dari jam 09.00-15.30 WIB, Gado-Gado Bu Hadi juga menyediakan kupat tahu dan lotek yang jadi “gado-gado” khas Jogja.
11. Sate Kere Mbah Suwarni

Masih di Pasar Beringharjo, kamu bisa coba belanja sambil kulineran di Sate Kere Mbah Suwarni. “Kere” sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang artinya susah atau miskin. Konsep ini menghasilkan sate yang terdiri dari gajih sapi saja.
Satu tusuk Sate Kere dibanderol Rp4.000 saja. Selain sate gajih, ada juga varian sate lainnya seperti sate daging sapi, sate koyor, dan sate ginjal. Yang pengen cobain sate bagian tubuh enggak umum dari sapi, bisa mampir ke Sate Kere Mbah Suwarni pada 10.00-16.00 WIB.
12. Angkringan Kopi Joss Lik Man

Nah, kalau kamu cari kuliner malam di Malioboro yang ciamik, kamu wajib banget mampir ke Angkringan Kopi Joss Lik Man. Tempat ini sangat populer di kalangan anak muda buat nongki malam hari. Kopi Joss sendiri merupakan racikan kopi hitam robusta yang dicampur arang panas.
Mulai dari Rp5.000 saja, kamu bisa menikmati rasa kopi yang smoky dari asap arang yang dibakar. Selain Kopi Joss, kamu juga bisa cobain sate-satean yang biasa dijual di angkringan. Jangan lupa siapin uang receh ya, karena banyak pengamen lalu lalang!
Tips Eksplorasi Malioboro dengan Nyaman
Tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro memang tak pernah sepi pengunjung. Makanya, biar liburanmu ke Malioboro makin berharga, ikut tips-tips ini ya!
Pilih kendaraan yang cocok: lebih baik pakai ojol
Kalau kamu ke Malioboro, hal pertama yang wajib dipikirkan terlebih dahulu adalah tempat parkir. Bawa motor maupun mobil tetep sama aja. Memang banyak kantong parkir di sekitaran Malioboro, tapi harganya itu loh bikin ngelus dada!
Terlebih kalau weekend. Udah harga enggak ngotak, kantong parkir penuh semua, makin bingung taruh kendaraan di mana. Nah, solusi terbaiknya sih, mending kamu naik ojol aja. Driver tinggal drop kamu, kamu sendiri enggak bingung cari tempat parkir.
Rencanakan tempat kuliner yang dikunjungi
Mungkin kamu pernah denger keluhan wisatawan Jogja yang kena “tipu” harga makanan di warung-warung sekitar Malioboro. Ini enggak salah dan memang banyak korbannya. Makanya, jangan asal pilih warung ya!
Saran terbaik sih, rencanakan betul-betul kuliner apa aja yang mau dicoba. Setelah itu, riset harganya dan pastikan itu harga terbaru. Misalnya, kamu mau nyobain Gudeg Mbok Lindu kayak di daftar artikel ini. Kalau begini kan, kamu udah siap sama harga yang perlu kamu bayar.
Jangan malu untuk menawar harga saat belanja
Tips ketiga saat ke Malioboro ini penting buat para ciwi-ciwi yang suka belanja. Pastikan kamu tawar dulu barang-barang yang bakal kamu beli. Ini karena, pedagang yang jual barangnya enggak cuma satu.
Kecuali kalau kamu mau beli oleh-oleh bermerek ya, misalnya kayak Bakpia Kukus Tugu. Nah, kalau itu mah enggak bisa ditawar.
Kalau kamu ngerasa harga yang dipatok ketinggian, kamu bisa coba trik umum tawar-menawar: tinggalin penjualnya. Biasanya sih, kamu bakal dipanggil lagi buat sepakat sesuai harga yang kamu tawar. Kalau enggak dipanggil, coba bandingin harga dengan penjual lainnya aja.
Tegas ke pengamen atau pengemis
Udah jadi rahasia umum bahwa banyak tempat wisata di Indonesia yang enggak cuma ramai pengunjung, tapi juga ramai pengamen dan pengemis, tak terkecuali Malioboro.
Yah, tipsnya sih, siapin aja uang kecil seadanya. Nanti kalau udah enggak ada recehan, kamu bisa kasih duit Rp50.000 aja–eh, maksudnya tolak aja. Kamu harus bisa tegas ya, biar liburanmu tetap nyaman dan enggak bikin badmood.
Hati-hati dengan modus tukang becak
Tips terakhir ini juga enggak kalah penting. Kalau kamu pengen naik becak ke Malioboro, hati-hati sama tukang becak yang malah membawamu ke toko oleh-oleh yang bukan tujuanmu. Modus ini sendiri merupakan kesepakatan antara tukang becak dengan toko untuk mendatangkan pembeli.
Sebenarnya, enggak semua tukang becak seperti itu. Tapi, enggak ada salahnya kamu berhati-hati. Yang penting, jelaskan secara rinci tujuanmu dan tempat turun kamu di spot Malioboro sebelah mana.
Selain itu, semisal sudah terlanjur diarahkan ke toko oleh-oleh, tolak aja secara halus dan bilang enggak mau belanja di situ.
Tren Wisata Malioboro 2025
Malioboro sudah jadi destinasi wisata wajib bagi wisatawan yang liburan ke Jogja. Setiap tahun, Kawasan Malioboro selalu di-improve, baik dari segi tatanan, hingga penyelenggaraan event untuk mengundang pengunjung.
Misalnya, untuk penataan, Malioboro telah melakukan revitalisasi besar-besaran untuk pedagang kaki lima yang digeser dan dikumpulkan dalam satu tempat yakni Teras Malioboro yang sudah beroperasi sejak 2022 lalu.
Selain itu, pemerintah Provinsi Yogyakarta juga telah membatasi arus kendaraan di Kawasan Malioboro secara bertahap. Misalnya, mulai dari 2017, kendaraan sudah dilarang berhenti sembarangan di pinggir Jalan Malioboro.
Selanjutnya, pada malam hari, kendaraan bermotor dilarang lewat di Jalan Malioboro mulai pukul 18.00-21.00 WIB. Nah, yang paling terbaru, di Malioboro saat ini sedang tren penyewaan kebaya lengkap dengan riasan dan fotografernya. Harganya mulai dari Rp25.000 – Rp50.000, tergantung pilihan kebaya yang disewa.
Malioboro selamanya akan jadi ikon wisata Yogyakarta yang enggak tergantikan. Daftar tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro akan bertambah semakin tahun. Tinggal bagaimana pemerintah merawat dan mempertahankan agar pengunjung selalu datang.
Gimana panduan Malioboro 101 kami hari ini? Semoga bisa membantu liburanmu di Jogja ya! Jangan lupa follow Instagram kami di @Katalokal.id dan baca terus artikel tentang rekomendasi wisata lainnya, kayak artikel kulineran di Semarang Lama ini.
See you on your next trip!