Don't Show Again Yes, I would!

Malioboro 101: Tempat Wisata dan Kuliner Wajib di Malioboro yang Nggak Boleh Ketinggalan

Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta (Sumber: Atourin)

Dari tempat wisata yang bikin kamu tau sejarah Jogja, sampai kuliner legendaris yang terus buka sampai tiga generasi, inilah tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro yang nggak boleh dilewatin! Siapkan memori ponsel atau kameramu, siapkan dompetmu, karena dijamin kamu bakal merasa puas dan kenyang!

Kenapa Malioboro Wajib Masuk Bucket List Wisatawan?

Tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro punya ciri khasnya masing-masing. Enggak lengkap rasanya liburan ke Jogja tanpa nyamperin ikon wisata di Kota Gudeg ini. Banyaknya spot foto yang instagramable, wisata malam yang seru, dan kumpulan penjual oleh-oleh khas Jogja jadi alasan utama Malioboro enggak kena skip para pelancong.

Yuk, mari kita bahas satu per satu. Kamu tahu kan, plang jalan yang menunjukkan arah ke Malioboro? Nah, itu jadi spot foto wajib bagi siapapun yang lagi di Jogja.

Selain plan jalan Malioboro, kamu juga bisa berfoto ria di Nol Kilometer. Sesuai namanya, itu adalah lanskap wisata yang juga banyak diminati buat jadi latar belakang foto liburan ke Jogja.

Selain jadi spot foto, Malioboro juga jadi destinasi utama wisata malam para wisatawan. Kalau udah malam, Malioboro rasanya syahdu banget~

Kamu bisa merasakan suasana ramai ala pasar, tapi juga ada kesan hangat di antara desakan manusia. Kamu bisa kulineran malam, menikmati pertunjukkan angklung, nontonin seni jalanan dari penampilan musisi lokal, dan masih banyak lagi.

Alasan terakhir kenapa Malioboro wajib masuk bucket list saat ke Jogja adalah kamu bisa belanja apapun yang pengen kamu jadikan oleh-oleh khas Jogja. Dari makanan hingga pakaian kayak batik, semua ada.

Keren banget kan, ada satu spot wisata yang bisa bantu kamu checklist keseruan liburan dalam satu tempat. Yuk, intip destinasinya!

12 Tempat Wisata & Kuliner Wajib di Malioboro

1. Titik Nol Kilometer

Titik Nol Kilometer
Sumber gambar: Google Review/Lilis Margaret

Kira-kira, kamu tau nggak kenapa dinamakan Titik Nol Kilometer? Ternyata dari titik ini semua jarak dalam kota diukur. Menjadikan tempat ini sebagai referensi geografis penting untuk penunjuk arah. Di tempat ini pula kamu bisa melihat deretan bangunan tua yang menjadi saksi bisu bagaimana kota Jogja berdiri dari era kolonial Belanda sampai sekarang ini.

Disisi lain, Titik Nol Kilometer ini juga merupakan pusat dari segala kegiatan. Mulai dari pemerintahannya, perdagangan dan ekonominya, serta adat budayanya. Jadi bisa dikatakan bila tempat wisata ini merupakan salah satu bentuk ‘kehidupan’ di Jogja.

Ngapain Aja di Titik Nol Kilometer?

Ada banyak hal yang bisa kamu lakuin disini. Salah satunya adalah nongkrong sambil nunggu senja atau menikmati suasana kota Jogja yang rasanya tidak pernah tidur. Tenang aja, disini tersedia banyak bangku panjang. Tapi kamu harus buru-buru sebelum bangku ini penuh.

Buat kamu yang suka hunting foto, wajib banget datang kesini! Karena ada banyak spot foto yang kental dengan sejarah dan ikonik dari kota Jogja ini sendiri. Mungkin saja kamu bisa menemukan sudut Kota Gudeg yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Kalau perut mulai keroncongan, kamu nggak perlu khawatir. Dekat Titik Nol Kilometer ada banyak area kuliner. Kamu bisa mengunjungi Teras Malioboro yang hanya berjarak 5 menit jalan kaki. Disini ada banyak menu yang bisa kamu cicipi. Mulai dari menu lokal sampai khas kaki lima. Tenang, harga makanannya tertera di menunya. Jadi kamu tidak perlu takut bayar mahal.

Setelah perut kenyang, coba lihat di seberang jalan. Ada Pasar Beringharjo yang jadi salah satu tempat ikonik di Malioboro. Kamu bisa belanja baju, batik, menikmati kuliner lokal dengan harga murah meriah, dan berbagai macam produk UMKM Jogja yang bisa kamu beli untuk oleh-oleh juga.

Terakhir, kamu bisa menikmati wisatanya di tempat bersejarah. Ada Kantor Pos Besar, Bank BNI 46, Bank Indonesia, Gedung Agung, Monumen Serangan Umum 1 Maret, dan Benteng Vredenburg. Beberapa museum ada yang buka sampai malam dan bikin kegiatan seru sambil belajar sejarah. Wajib ikut biar kamu tau sejarah di Kota Gudeg ini seperti apa.

2. Tugu Pal Putih atau Tugu Yogyakarta

tempat wisata malioboro tugu pal putih
Sumber: Instagram @zainulhadi18

Ikon lainnya yang nggak boleh kamu lewatin adalah Tugu Yogyakarta, yang kental dengan nilai sejarah, budaya, dan juga filosofis masyarakat sekitar. Fakta menarik dari tugu ini adalah dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubowon I, sebagai pendiri keraton Yogyakarta, pada tahun 1755. 

Dan bentuk tugu yang sekarang bukanlah yang asli. Melainkan hasil karya dari pemerintah Belanda di tahun 1889. Karena tugu aslinya hancur akibat gempa besar di tahun 1867.

Dulu namanya adalah Tugu Golong-Gilig yang menggambarkan persatuan antara Raja dan rakyatnya, serta sebagai simbol hubungan spiritual antara manusia, Tuhan, dan alam. Menurut kepercayaan orang Jawa, garis imajiner yang ada di tugu ini melambangkan keseimbangan kosmos.

Ngapain Aja di Tugu Yogyakarta?

Kegiatan utama dan pertama yang harus kamu lakukan adalah mengambil foto! Apalagi kalau langit Jogja sedang cantik-cantiknya, kamu bisa mendapatkan latar belakang dan hasil foto yang estetik dan kece.

Gimana kalau sambil nunggu golden hour, kamu menikmati kuliner yang ada di sekitar situ? Ada banyak tempat makan yang bisa kamu kunjungi. Mulai dari angkringan sampai tempat makan ala cafe dan resto yang cozy. Sambil makan kamu juga bisa lihat suasana disekitar.

Di Tugu Yogyakarta sering banget ada event lokal yang seru dan sayang banget untuk dilewatin. Kamu bisa lihat jadwalnya di media sosial Pemerintah setempat biar update. Kalau beruntung, kamu bisa ikut kegiatan serunya juga.

3. Pasar Beringharjo

tempat wisata malioboro pasar beringharjo
Sumber: Jogja Cagar, Pemerintah Provinsi Yogyakarta

Pasar yang sudah berdiri sejak tahun 1758 ini merupakan pasar tertua di Yogyakarta dan merupakan saksi sejarah tentang perjalanan budaya, pariwisata, dan juga ekonomi masyarakat sekitar. Namun siapa sangka bila ternyata dulunya tempat ini adalah kawasan hutan beringin lebat yang dimanfaatkan sebagai tempat transaksi jual beli. Agak seram, ya?

Fun fact, nama Beringharjo diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubowono VII. Kata bering memiliki arti dari hutan beringin (tempat dulunya), dan kata harjo artinya sejahtera. Jadi jika disimpulkan artinya adalah sebuah tempat yang dulunya merupakan hutan beringin diharapkan dapat memberikan dan membawa kesejahteraan untuk masyarakat.

Ngapain Aja di Pasar Beringharjo?

Kalau kamu suka berburu kuliner lokal yang khas, Pasar Beringharjo adalah tempatnya! Mulai dari jajanan pasar, jamu, sampai makanan berat ada disini. Menariknya, biasanya penjualnya merupakan seorang nenek atau yang sering disapa ‘Si Mbah’. Seolah menyatakan bahwa makanan lokal tersebut merupakan resep turun temurun yang sudah melewati banyak generasi.

Tempat ini juga perkumpulan beberapa pegiat UMKM yang menjajakan produknya. Ada batik tulis, batik cap, batik kombinasi, pakaian jadi, cindera mata, dan berbagai kerajinan lainnya. Sebaiknya telusuri setiap sudut Pasar Beringharjo untuk mendapatkan barang antik atau kerajinan tradisional yang udah jarang banget terlihat.

Salah satu yang populer dari pasar ini adalah rempah-rempahnya. Baunya yang khas bakal bikin kamu terasa berada di dapur tradisional. Kamu bisa jadikan rempah-rempah ini sebagai oleh-oleh untuk Mama tercinta.

4. Museum Sonobudoyo

tempat wisata malioboro museum sonobudoyo
Sumber: Jogja Cagar, Pemerintah Provinsi Yogyakarta

Nggak jauh dari Titik Nol Kilometer, kamu bisa mengunjungi Museum Sonobudoyo yang punya lebih dari 60ribu koleksi. Termasuk koleksi seni rupa, keramologika, filologika, geologika, teknologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, dan numismatika.

Tapi kamu nggak usah bingung. Sebab semua koleksi diletakkan dan di pajang di ruang khusus sesuai dengan jenisnya. Ada Ruang Wayang, Ruang Senjata, Ruang Batik, Ruang Topeng, Ruang Ukir, Ruang Mainan, Ruang Prasejarah, dan Ruang Bali.

Taukah kamu kalau, sebagian besar koleksi ini diberikan oleh masyarakat sekitar? Masyarakat akan menukarnya dengan sistem ganti rugi, hibah, pesanan, dan barang titipan.

Ngapain Aja di Museum Sonobudoyo?

Meskipun memiliki puluhan ribu koleksi, Museum Sonobudoyo tidak sekaku yang kamu bayangkan. Justru dengan berkembangnya zaman dan teknologi, museum ini ikut berevolusi menjadi lebih modern.

Kegiatan utama pas datang kesini adalah menjelajahi koleksinya. Kamu bisa mulai mengelilingi museum dari pintu masuk dan ikuti arah petunjuk yang ada. Lalu berpartisipasi dalam aktivitas interaktif. Misalnya bermain game VR atau karya interaktif lainnya yang ada. Setiap tahun, Museum Sonobudoyo memiliki pameran tahunan yang ada game gratisnya, lho. Catat tanggalnya biar nggak ketinggalan!

Kamu juga bsia menonton karya sineas lokal di ruangan bioskopnya, lho. Tayang setiap hari di jam-jam tertentu. Kalau kamu lagi mampir kesini, coba cocokkan jadwalnya. Siapa tau bisa ikutan lihat film pendek lokal ini.

Museum Sonobudoyo juga mengadakan pertunjukan wayang kulit setiap hari Senin sampai Sabtu mulai dari pukul 20.00-22.00 WIB. Dan terakhir, kalau kamu merasa bingung mau ngapain, bisa ikut tur wisata yang disediakan oleh pihak museum. Lengkap dengan pemandu yang akan ngasih tau banyak informasi mendalam.

5. Taman Pintar

tempat wisata malioboro taman pintar
Sumber: arkadewi.id

Buat kamu yang ke Jogja bareng sama keponakan atau anak, Taman Pintar tidak boleh dilewatkan begitu saja. Sesuai namanya, tempat wisata ini memang dibuat dengan tujuan memberikan edukasi sains untuk para pelajar dan orang-orang yang ingin memperdalam materi atau mencari pengetahuan umum.

Tempatnya cukup luas dan banyak kegiatan seru. Jadi kamu nggak akan ngerasa bosan atau bete kalau kesini.

Ngapain Aja di Taman Pintar?

Sebagai tempat wisata edukasi, Taman Pintar memiliki banyak atraksi, alat peraga, dan zona menarik. Mulai dari planetarium yang menggunakan proyek digital, wahana bahari dimana kamu bisa berkeliling dengan perahu kecil, akuarium air tawar, zona outer space, game VR, serta beberapa zona seru lainnya.

Kalau sudah puas berkeliling, jangan lupa mampir ke food court-nya untuk mengisi kembali tenaga yang sudah habis. Terus mampir juga ke Kampung Kerajinan dimana kamu bisa membuat kreasi batik dan gerabah sendiri. Tertarik untuk mencoba?

6. Raminten Cabaret Show

tempat wisata malioboro raminten cabaret show
Sumber: Instagram @ramintencabaret

Tempat wisata wajib di Malioboro selanjutnya berada di lantai tiga gedung Hamzah Batik. Namanya Raminten Cabaret Show. Sebuah pertunjukkan hiburan kelas dunia yang menggabungkan unsur musik, tari, dan teater di satu panggung. Cocok buat kamu yang lagi nyari kegiatan seru lainnya.

Pertunjukkan ini selalu digelar setiap hari Jumat dan Sabtu, mulai dari pukul 19.00-20.30 WIB. Untuk menikmati pertunjukkan ini, kamu harus membeli tiket. Rp100.000 untuk tiket on the spot, dan Rp180.000 untuk tiket reservasi yang sudah termasuk tempat duduk terbaik serta makanan ringan.

Ngapain Aja di Raminten Cabaret Show?

Selama kurang lebih 1,5 jam, kamu akan menonton pertunjukkan Raminten Cabaret Show. Fyi, pertunjukkan ini seperti kabaret pada umumnya. Ada tari, nyanyi, dan teater. Namun dibalut dengan kearifan lokal.

Kamu jangan kaget kalau sebagian besar para pemainnya adalah transgender atau waria setempat. Merekalah yang berperan penting dalam kemeriahan pertunjukkan ini.

Selain itu, kamu juga harus mempersiapkan telinga dan mata. Karena semua tata cahaya, efek suara, dan lainnya sudah diatur sedemikian rupa untuk mendukung pertunjukkan ini. Buat kamu yang nggak terlalu suka dengan cahaya berlebih, sebaiknya pertimbangkan lagi kalau mau kesini, ya.

7. Lumpia Samijaya

tempat wisata kuliner malioboro lumpia samijaya
Sumber: Instagram @jogjafood

Selain terkenal akan bakpia dan gudeg-nya, salah satu kuliner yang wajib kamu coba adalah Lumpia Samijaya. Tempat wisata kuliner di Malioboro ini menyediakan lumpia dengan berbagai isian. Ada yang berisi sayuran, ayam suwir manis gurih, dan telur puyuh kecap. Disajikan dengan saus bawang putih, acar, dan cabai.

Fakta menariknya, Lumpia Samijaya ini sudah ada sejak tahun 1970an dan kini sedang diteruskan oleh generasi kedua. Rasanya yang otentik membuat banyak orang datang untuk mencicipinya. Bahkan tidak sedikit yang ingin membungkusnya untuk dijadikan oleh-oleh atau cemilan di rumah.

Rekomendasi Menu & Harganya

Kamu bisa menikmati kelezatan lumpia ini di tempatnya, lho. Mereka juga menyediakan area makan untuk pengunjung yang ingin menikmati lumpia selagi hangat dan fresh dari penggorengan. Sekalian istirahat sejenak setelah berjalan lama di Malioboro. Per pcs-nya dikenakan harga Rp5.000-Rp6.000.

Kalau nggak sempat untuk makan di tempat, kamu bisa bawa pulang atau menikmatinya di bangku sepanjang jalan Malioboro. Buat kamu yang beli untuk dijadikan oleh-oleh, bisa meminta dikemas dalam kotak dengan minimal pembelian 5 (lima) buah atau di besek dengan minimal membeli 10 (sepuluh) buah. 

Harganya sekitar Rp43.000-Rp130.000, tergantung isian dan jumlah yang ingin dibawa pulang. Lumpia yang akan dibawa pulang dikemas dalam pack frozen.

8. Gudeg Mbok Lindu

tempat wisata kuliner malioboro gudeg mbok lindu
Sumber: Instagram @fnbchaaaa

Salah satu kuliner legendaris yang wajib masuk dalam daftar wisata kuliner di Malioboro adalah Gudeg Mbok Lindu. Warung yang berlokasi di Jl. Sosrowijayan No. 41-43 ini, selalu ramai oleh pelanggan dari pagi sampai siang.

Warung gudeg ini ternyata sudah ada sejak tahun 1940, dan kini dipegang oleh generasi kedua. Dengan resep dan cita rasa yang sama, tidak heran jika Gudeg Mbok Lindu menjadi tempat wisata kuliner favorit para wisatawan.

Warung Gudeg Mbok Lindu sudah buka dari pukul 06.00 WIB dan akan tutup pukul 12.00 WIB meskipun gudegnya belum habis terjual. Buat kamu yang hendak mencari sarapan di sekitar Malioboro, bisa mampir ke sini. Tapi siap-siap dengan antrian panjangnya, ya. Terutama di akhir pekan.

Rekomendasi Menu & Harganya

Kendati selalu ramai, kamu juga bisa makan di tempat dan berlaku hanya untuk sarapan dan makan siang saja. Kamu bisa memilih banyak aneka lauk. Menu yang paling populer adalah sambal goreng kreceknya. Harganya mulai dari Rp15.000-Rp50.000 per porsi, tergantung lauk yang kamu pilih.

Untuk oleh-oleh, kamu bisa beli paket gudeg beku atau frozen yang harganya Rp60.000. Sudah termasuk nasi, gudeg telur atau gudeg ayam pahan bawah, dan sambal krecek. Makanannya ditempatkan dalam besek dalam keadaan beku. Jadi sebaiknya kamu beli sebelum waktu kamu pulang kalau mau dijadikan oleh-oleh untuk menghindari basi di tengah perjalanan.

9. Soto Ayam 61

tempat wisata kuliner malioboro soto ayam 61
Sumber: Instagram @SotoAyam61

Kalau kamu ingin makan yang berkuah dan hangat-hangat, mampir deh ke Soto Ayam 61 yang ada di Jl. Margo Mulyo No. 61. Kuliner lokal legendaris ini sudah ada sejak 1976, dan selalu menyajikan soto kuah bening dengan rasa yang gurih dan lezat.

Fakta menarik dari kuliner yang dipegang oleh generasi kedua ini adalah dulunya bernama Soto Bangkok. Lalu pada tahun 80-an, berganti nama menjadi Soto Ayam 61 yang diambil dari nomor rumahnya. Saking populernya, kedai soto ini pernah didatangi oleh public figure ternama.

Tempat kuliner wajib di Malioboro ini buka setiap hari mulai dari pukul 07.00-18.00 WIB.

Rekomendasi Menu & Harganya

Menu yang dijual disini hanya ada satu macam, yaitu Soto Ayam yang per porsinya dihargai Rp16.000 dan sudah termasuk nasi. Selain itu mereka juga menyediakan lauk tambahan lainnya. Seperti perkedel kentang, otak sapi, sate terlur puyuh, yang harganya mulai dari Rp3.500-Rp15.000 per pcs.

Menariknya, Soto Ayam disini disajikan dengan sambal kecap bukan sambal soto pada umumnya. Dan ternyata sambal kecap ini juga menjadi favorit para pelanggan. Nggak sedikit dari mereka yang meminta kondimen ini untuk dibawa pulang. Hingga akhirnya pihak penjual membuatnya dalam kemasan botol dan laku keras.

10. Gado-Gado Bu Hadi

tempat wisata kuliner malioboro gado gado bu hadi
Sumber: Tribun Jogja/Hamim Thohari

Jika kamu mampir ke Pasar Beringharjo, jangan lupa menikmati kuliner legendari yang sudah ada sejak tahun 1952. Yaitu Gado-gado Bu Hadi, yang buka mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Berbeda dari menu gado-gado pada umumnya, komposisi dan bumbunya sangat otentik. 

Dalam satu porsi, kamu akan mendapatkan kentang, kecambah atau tauge, kol, seladda, mentimun, tahu, telur, dan kerupuk. Lalu dituang dengan racikan saus kacang kental yang dibuat dari kaacang tanah, cabai merah, bawang merah dan putih, tomat, kencur, cuka, garam, kecap, kentang, dan irisan kubis.

Saat ini, warung Gado-gado Bu Hadi dipegang oleh generasi ketiga dan rasanya tetap terjaga sampai sekarang. Dan sudah memiliki beberapa cabang. Namun yang warung yang berada di Pasar Beringharjo inilah tempat asal atau pertamanya.

Rekomendasi Menu & Harganya

Seporsi gado-gado yang bikin perut kamu kenyang ini dihargai Rp22.000. Buat kamu yang tidak suka pedas, jangan khawatir. Sebab rasa bumbu kacangnya tidak pedas dan dapat dinikmati semua usia, termasuk anak-anak.

Untuk minum kamu bisa memesan Es/Teh Panas, Es/Jeruk Panas, dan Es Kopyor, yang harganya mulai dari Rp4.000-Rp10.000. Segar sekali, bukan?

11. Sate Kere Mbah Suwarni

tempat wisata kuliner malioboro sate kere mbah suwarni
Sumber: Harian Jogja

Sate Kere merupakan kuliner lokal yang menyajikan sate gajih sapi dilengkapi dengan bumbu rempah dan kecap. Dinamakan sate kere karena dulunya menu ini hanya dibeli oleh mereka yang tidak mampu membeli sate daging.

Nah kalau kamu penasaran, datang saja ke pintu masuk Pasar Beringharjo dan cari Sate Kere Mbah Suwarni yang sudah sejak 1984. Sampai saat ini, Mbah Suwarni masih menjajakan makanan lokal ini kepada para wisatawan baik lokal maupun internasional.

Hal yang unik dari kuliner khas Jogja ini adalah Mbah Suwarni berjualan hanya mengandalkan bakul dan alat bakar satenya saja. Disaat pedagang lain menyewa kios atau menggunakan payung, banner kuning dengan tulisan “Sate Kere Mbah Suwarni” adalah identitasnya.

Bakul sate yang tidak ada cabangnya ini buka setiap hari mulai pukul 10.00-16.00 WIB.

Rekomendasi Menu & Harganya

Mbah Suwarni menjual sate gajih dan daging sapi yang dilengkapi dengan bumbu bawang putih, bawang merah, dan gula jawa. Untuk satu porsi Sate Kere dikenakan harga Rp10.000 per 3 tusuk. Sedangkan untuk sate daging harganya Rp5.000 per tusuk. Sebagai pelengkap, ada juga ketupat yang dihargai Rp3.000 per porsinya.

Kamu bisa makan langsung disini dengan alas kertas nasi dan daun pisang sambil berbincang-bincang dengan Mbah Suwarni, atau dibungkus untuk dibawa pulang.

12. Angkringan Kopi Joss Lik Man

tempat wisata kuliner malioboro angkringan kopi joss lik man
Sumber: Pinterest/ReginaWidyaH

Familiar dengan menu Kopi Joss? Minuman kopi khas Jogja yang diberi arang panas didalamnya. Fakta menariknya, minuman ini diyakini bisa menjadi detox untuk tubuh kita. Sebab kandungan karbon aktif dari arang yang mengikat racun.

Salah satu tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro yang menjajakan menu ini adalah Angkringan Kopi Joss Lik Man. Lokasinya yang strategis, berada di sebelah utara Stasiun Tugu, menjadikan tempat ini populer oleh banyak orang. Mulai dari pelajar, wartawan, seniman, tukang becak, dan para wisatawan yang ingin mencoba kopi joss.

Angkringan Kopi Joss Lik Man mulai buka dari pukul 18.00 WIB sampai tengah malam. Fakta menarik dari menu populer ini adalah berawal dari sebuah peneliatian mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang ternyata merupakan pelanggan setia angkringan Lik Man.

Rekomendasi Menu & Harganya

Selain menyajikan Kopi Joss yang bisa kamu nikmati dengan harga Rp6.000, angkringan ini juga menyediakan menu minuman lainnya. Seperti Kopi Joss Susu, Teh Susu, Teh Jahe, Susu Jahe, Air Jeruk, dan Coffemix yang harganya mulai dari Rp5.000.

Nongkrong disini tidak akan bikin kamu kelaparan. Sebab ada Sego Kucing yang merupakan menu khas angkringan berupa nasi putih yang dibungkus daun pisang dengan lauk oseng tempe dan teri. Harganya pun murah meriah, kamu cukup membayar Rp2.000 per bungkusnya.

Lalu ada menu lauk tambahan yang bisa kamu nikmati. Ada Nasi Teri, Nasi Orek Tempe, Sate Keong, Sate Kerang, Sate Kikil, Sate Kulit, Sate Telur, Sate Bakso, Sate Usus, Sate Jamur, dan aneka lauk pauk yang harganya mulai dari Rp2.000. Murah meriah, bukan?

Tips Eksplorasi Malioboro dengan Nyaman</h2>

Tempat

wisata dan kuliner wajib di Malioboro memang tak pernah sepi pengunjung. Makanya, biar liburanmu ke Malioboro makin berharga, ikut tips-tips ini ya!

Pilih kendaraan yang cocok: lebih baik pakai ojol

Kalau kamu ke Malioboro, hal pertama yang wajib dipikirkan terlebih dahulu adalah tempat parkir. Bawa motor maupun mobil tetep sama aja. Memang banyak kantong parkir di sekitaran Malioboro, tapi harganya itu loh bikin ngelus dada!

Terlebih kalau weekend. Udah harga enggak ngotak, kantong parkir penuh semua, makin bingung taruh kendaraan di mana. Nah, solusi terbaiknya sih, mending kamu naik ojol aja. Driver tinggal drop kamu, kamu sendiri enggak bingung cari tempat parkir.

Rencanakan tempat kuliner yang dikunjungi

Mungkin kamu pernah denger keluhan wisatawan Jogja yang kena “tipu” harga makanan di warung-warung sekitar Malioboro. Ini enggak salah dan memang banyak korbannya. Makanya, jangan asal pilih warung ya!

Saran terbaik sih, rencanakan betul-betul kuliner apa aja yang mau dicoba. Setelah itu, riset harganya dan pastikan itu harga terbaru. Misalnya, kamu mau nyobain Gudeg Mbok Lindu  kayak di daftar artikel ini. Kalau begini kan, kamu udah siap sama harga yang perlu kamu bayar.

Jangan malu untuk menawar harga saat belanja

Tips ketiga saat ke Malioboro ini penting buat para ciwi-ciwi yang suka belanja. Pastikan kamu tawar dulu barang-barang yang bakal kamu beli. Ini karena, pedagang yang jual barangnya enggak cuma satu.

Kecuali kalau kamu mau beli oleh-oleh bermerek ya, misalnya kayak Bakpia Kukus Tugu. Nah, kalau itu mah enggak bisa ditawar.

Kalau kamu ngerasa harga yang dipatok ketinggian, kamu bisa coba trik umum tawar-menawar: tinggalin penjualnya. Biasanya sih, kamu bakal dipanggil lagi buat sepakat sesuai harga yang kamu tawar. Kalau enggak dipanggil, coba bandingin harga dengan penjual lainnya aja.

Tegas ke pengamen atau pengemis

Udah jadi rahasia umum bahwa banyak tempat wisata di Indonesia yang enggak cuma ramai pengunjung, tapi juga ramai pengamen dan pengemis, tak terkecuali Malioboro.

Yah, tipsnya sih, siapin aja uang kecil seadanya. Nanti kalau udah enggak ada recehan, kamu bisa kasih duit Rp50.000 aja–eh, maksudnya tolak aja. Kamu harus bisa tegas ya, biar liburanmu tetap nyaman dan enggak bikin badmood.

Hati-hati dengan modus tukang becak

Tips terakhir ini juga enggak kalah penting. Kalau kamu pengen naik becak ke Malioboro, hati-hati sama tukang becak yang malah membawamu ke toko oleh-oleh yang bukan tujuanmu. Modus ini sendiri merupakan kesepakatan antara tukang becak dengan toko untuk mendatangkan pembeli.

Sebenarnya, enggak semua tukang becak seperti itu. Tapi, enggak ada salahnya kamu berhati-hati. Yang penting, jelaskan secara rinci tujuanmu dan tempat turun kamu di spot Malioboro sebelah mana.

Selain itu, semisal sudah terlanjur diarahkan ke toko oleh-oleh, tolak aja secara halus dan bilang enggak mau belanja di situ.

Tren Wisata Malioboro 2025

Malioboro sudah jadi destinasi wisata wajib bagi wisatawan yang liburan ke Jogja. Setiap tahun, Kawasan Malioboro selalu di-improve, baik dari segi tatanan, hingga penyelenggaraan event untuk mengundang pengunjung.

Misalnya, untuk penataan, Malioboro telah melakukan revitalisasi besar-besaran untuk pedagang kaki lima yang digeser dan dikumpulkan dalam satu tempat yakni Teras Malioboro yang sudah beroperasi sejak 2022 lalu.

Selain itu, pemerintah Provinsi Yogyakarta juga telah membatasi arus kendaraan di Kawasan Malioboro secara bertahap. Misalnya, mulai dari 2017, kendaraan sudah dilarang berhenti sembarangan di pinggir Jalan Malioboro.

Selanjutnya, pada malam hari, kendaraan bermotor dilarang lewat di Jalan Malioboro mulai pukul 18.00-21.00 WIB. Nah, yang paling terbaru, di Malioboro saat ini sedang tren penyewaan kebaya lengkap dengan riasan dan fotografernya. Harganya mulai dari Rp25.000 – Rp50.000, tergantung pilihan kebaya yang disewa.

Malioboro selamanya akan jadi ikon wisata Yogyakarta yang enggak tergantikan. Daftar tempat wisata dan kuliner wajib di Malioboro akan bertambah semakin tahun. Tinggal bagaimana pemerintah merawat dan mempertahankan agar pengunjung selalu datang.

Gimana panduan Malioboro 101 kami hari ini? Semoga bisa membantu liburanmu di Jogja ya! Jangan lupa follow Instagram kami di @Katalokal.id dan baca terus artikel tentang rekomendasi wisata lainnya, kayak artikel kulineran di Semarang Lama ini.

See you on your next trip!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *