Don't Show Again Yes, I would!

Pulau Sumba: Panduan Lengkap Menjelajahi Surga Tersembunyi di Timur Indonesia

Sumber: Freepik

Pulau Sumba merupakan salah satu surga tersembunyi yang berada di bagian timur Indonesia. Kalau kamu bosan dengan lanskap dan wisata lokal di pulau Jawa, pulau satu ini bisa jadi obatnya.

Mulai dari wisata budaya, alam, sampai eksplorasi penginapan yang menyenangkan, semua akan kami bahas khusus untuk kamu di sini. Biar enggak penasaran, yuk, ikuti pembahasannya berikut ini!

Di Mana Letak Pulau Sumba dan Apa yang Membuatnya Istimewa?

Pulau Sumba, atau yang lebih kerap disebut dengan Tanah Humba oleh masyarakat aslinya, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Kamu bisa menemukan pulau ini di bagian timur laut Flores dan di timur laut Australia.

Sebab hanya berupa sebuah pulau kecil, Sumba terdiri atas empat kabupaten, yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur. Sementara, untuk kota besarnya terletak di Kota Waingapu di Kabupaten Sumba Timur.

Cara Menuju Pulau Sumba dari Jakarta/Bali

Untuk berkunjung ke Pulau Sumba, kamu bisa menempuh perjalanan melalui jalur udara. Jika kamu naik pesawat dari Jakarta atau Bali, maka kamu bisa mendarat di Bandara Tambolaka di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat Daya. Atau, kamu juga bisa langsung mendarat di kota besarnya, yaitu di Bandara Waingapu.

Kalau kamu menempuh perjalanan dari Jakarta, biasanya kamu akan transit 1 kali di Denpasar, Bali. Untuk durasi perjalanannya sendiri, juga cukup cepat, yaitu kurang lebih selama 4,5 jam. 

7 Destinasi Wajib di Pulau Sumba

Pulau Sumba
Sumber: Freepik

Sumba itu luas, tapi ada beberapa spot yang kayaknya sayang banget buat dilewatkan. Mulai dari pantai yang eksotis sampai desa adat yang penuh cerita. Siap-siap masukin ke bucket list, ini dia tujuh destinasi yang wajib banget kamu kunjungi: 

1. Pantai Watu Bella

  • Lokasi: Desa Patiala Bawa, Sumba Barat
  • HTM: Gratis
  • Sewa Kuda: Sekitar Rp100.000–150.000/30 menit

Pantai ini salah satu destinasi paling hits di Sumba. Pasir putihnya halus, lautnya biru jernih, dan yang paling ikonik: kamu bisa naik kuda sambil menyusuri garis pantai—kayak di adegan film. Sore hari jadi waktu paling pas buat foto-foto karena siluetmu bisa berpadu dengan sunset dan refleksi ombak.

2. Bukit Wairinding

  • Lokasi: Pambotanjara, Sumba Timur
  • HTM: Rp10.000

Bukit Wairinding jadi simbol lanskap savana Sumba yang membentang luas dan bergelombang. Pas musim kemarau, rumputnya menguning dan bikin suasana jadi dramatis banget. Tapi kalau kamu datang pas musim hujan, pemandangannya berubah jadi hamparan hijau segar yang sejuk di mata.

3. Air Terjun Tanggedu

Air Terjun
Sumber: Freepik
  • Lokasi: Kanatang, Sumba Timur
  • HTM: Rp5.000

Bisa dibilang ini “Grand Canyon”-nya Sumba. Untuk sampai ke sini kamu perlu trekking sekitar 45 menit, tapi semua rasa capek bakal hilang ketika lihat tebing batu berlapis dan air jernih yang mengalir deras. Cocok banget buat yang suka main air sambil menikmati pemandangan alami.

4. Pantai Mangrove Walakiri

  • Lokasi: Watumbaka, Sumba Timur
  • HTM: –

Pantai ini bukan pantai biasa. Di sini, kamu bisa lihat pohon-pohon mangrove kecil yang menari di air laut saat matahari mulai terbenam. Banyak fotografer datang ke sini karena siluet mangrove-nya yang unik. Tips: datang saat air laut sedang pasang, biar efek “menari” pohonnya lebih dramatis.

5. Air Terjun Waikelo Sawah

  • Lokasi: Desa Tema Tana, Sumba Barat Daya
  • HTM: –

Air terjun ini cukup tersembunyi dan jarang dikunjungi wisatawan. Menariknya, airnya bersumber langsung dari sistem irigasi sawah di sekitar wilayah tersebut. Tempat ini sangat cocok buat kamu yang ingin healing sambil duduk-duduk di bebatuan, mendengarkan suara air, dan melihat hijaunya sawah.

6. Desa Ratenggaro

  • Lokasi: Kodi Bangedo, Sumba Barat Daya
  • HTM: Donasi seikhlasnya untuk warga

Ini adalah desa adat yang masih sangat menjaga keaslian rumah, tradisi, dan ritualnya. Atap rumah di sini menjulang tinggi sebagai simbol hubungan manusia dengan leluhur. Kamu bisa ngobrol langsung dengan warga, belajar tenun ikat, atau sekadar mengagumi arsitektur dan cerita-cerita yang diwariskan turun-temurun.

7. Bukit Lendongara

  • Lokasi: Weetana, Sumba Barat
  • HTM: Gratis

Kalau kamu suka berburu sunset, ini tempatnya. Bukit ini punya pemandangan luas ke segala arah, dan ketika matahari terbenam, langit bisa berubah warna dari oranye ke ungu dalam hitungan menit. Banyak juga yang camping di sini karena udaranya sejuk dan langit malamnya penuh bintang.

Itinerary 4–5 Hari Eksplor Sumba

Pulau Sumba
Sumber: Freepik

Kalau kamu punya waktu 4 sampai 5 hari buat menjelajahi Sumba, itinerary ini bisa jadi panduan yang pas biar perjalananmu enggak cuma pindah-pindah lokasi, tapi juga benar-benar menikmati tiap tempatnya. Kita atur ritmenya seimbang: ada waktu buat eksplor, santai, dan juga kenalan sama budaya lokal!

Hari ke-1 – Jelajah Pantai & Sunset yang Menawan

Fokus area: Sumba Timur

  • Pagi: Tiba di Bandara Waingapu dan sarapan ringan di sekitar kota. Setelah itu, langsung menuju Pantai Walakiri, terkenal dengan mangrove “menari”-nya. Di pagi hari, pantai ini masih sepi dan adem, cocok buat menikmati suasana tropis sambil duduk santai di pasir putih.

  • Siang: Setelah puas di pantai, isi tenaga lagi dengan makan siang di sekitar Waingapu. Cobain ikan kuah asam khas Sumba, yang segar dan kaya rempah, atau lauk lokal seperti ikan bakar dengan sambal lu’at yang pedasnya nagih.

  • Sore: Lanjut ke Pantai Watu Bella buat pengalaman naik kuda menyusuri tepi laut. Sinar matahari sore yang keemasan bikin pemandangannya makin epic, spot ini cakep banget buat foto siluet saat sunset.

  • Malam: Check-in di penginapan sekitar Waingapu. Malamnya, nikmati suasana tenang Sumba sambil duduk di teras, ngopi, atau ngobrol santai di bawah langit penuh bintang.

Hari ke-2 – Savana, Bukit, dan Spot Foto Ikonik

Fokus area: Sumba Timur–Tengah

  • Pagi: Mulai hari lebih pagi dan meluncur ke Bukit Wairinding. Di sini kamu bisa nikmati panorama savana luas yang berubah warna sesuai musim. Saat musim kering, lanskapnya keemasan, sementara saat musim hujan jadi hijau subur.

  • Siang: Lanjut ke Air Terjun Tanggedu, salah satu air terjun paling cantik di Sumba. Buat sampai ke sana, kamu perlu trekking sekitar 30–45 menit.

Siapkan stamina, air minum, dan alas kaki nyaman. Setelah sampai, kamu bisa duduk-duduk sambil makan siang ringan seperti nasi bungkus isi ayam kampung atau jagung bose, udah enak, praktis, juga mengenyangkan.

  • Sore: Dalam perjalanan kembali ke kota, kamu bisa cari makan malam di sekitar Waingapu. Banyak warung tradisional yang menyajikan makanan lokal rumahan, seperti sayur rumpu rampe (daun pepaya tumis), ayam kampung, atau ikan goreng sambal terasi.

  • Malam: Kembali ke penginapan dan istirahat, karena petualangan ke sisi barat Sumba akan dimulai besok.

Hari ke-3 – Desa Adat dan Cerita Leluhur

Fokus area: Sumba Barat Daya

  • Pagi: Pagi-pagi berangkat menuju sisi barat Sumba (sekitar 3–4 jam perjalanan). Setibanya di Desa Ratenggaro, kamu bisa menjelajah rumah adat beratap menara tinggi, lihat batu kubur megalitikum, dan ngobrol langsung dengan warga tentang sejarah serta adat leluhur.

Jangan lewatkan juga proses pembuatan tenun ikatnya yang butuh ketelitian tinggi dan penuh filosofi!

  • Siang: Makan siang sederhana di sekitar desa dengan menu lokal seperti jagung titi, ikan kuah santan, atau sayur ubi daun kelor.

  • Sore: Sempatkan mampir ke Bukit Lendongara buat menikmati golden hour. Bukit ini menghadap ke arah barat dengan lanskap yang terbuka luas. Sunset-nya tenang dan penuh warna.

  • Malam: Check-in di penginapan sekitar Tambolaka. Malam harinya, kamu bisa makan malam dengan suasana lebih santai. Di sekitar Tambolaka, kamu bisa menemukan warung atau resto kecil yang menyajikan aneka seafood bakar, nasi jagung, atau sambal khas Sumba.

Hari ke-4 – Air Terjun & Alam yang Masih Perawan

Fokus area: Sumba Barat Daya

  • Pagi: Berangkat pagi menuju Air Terjun Waikelo Sawah, destinasi tersembunyi yang menyatu dengan sawah dan sistem irigasi tradisional. Suasana alamnya masih sangat alami dan cocok buat kamu yang suka ketenangan.

Kalau mau kesini, waktu terbaik untuk berkunjung sekitar pukul 9–11 pagi, saat sinar matahari masuk pas ke sela-sela pepohonan.

  • Siang: Nikmati bekal piknik di sekitar air terjun, bisa bawa nasi bungkus isi ayam rica khas Sumba atau ubi rebus dengan sambal khas lokal. Duduk santai di bebatuan tepi air sambil dengerin suara air jatuh adalah salah satu momen terbaik yang bisa kamu nikmati di sini.

  • Sore: Dalam perjalanan kembali ke kota, sempatkan mampir ke pasar tradisional untuk cari oleh-oleh seperti kain tenun, jagung titi, atau minyak cendana yang khas Sumba.

  • Malam: Makan malam di area pantai atau di sekitar Tambolaka. Cobain menu Sumba lainnya yang rich bumbu, seperti ikan kuah santan, tumis daun pepaya, atau nasi jagung lengkap pakai sambal lu’at.

Hari ke-5 – Kembali dengan Cerita

  • Pagi: Sebelum pulang, sempatkan mampir ke Toko Tenun Prailiu di Waingapu atau galeri tenun lokal di Tambolaka buat beli oleh-oleh langsung dari pengrajin.

  • Siang: It’s a wrap! Saatnya menuju Bandara Tambolaka atau Waingapu untuk penerbangan pulang.

Rekomendasi Penginapan di Sumba

Sumba punya banyak pilihan akomodasi yang cocok untuk segala jenis traveler—mau yang hemat, nyaman, sampai super mewah, semuanya ada. Ini tiga rekomendasi berdasarkan pengalaman yang paling banyak dibicarakan:

1. Budget-Friendly: Padadita Beach Hotel

  • Kisaran harga: Rp500.000/malam
  • Lokasi: Waingapu, Sumba Timur

Hotel ini cocok buat kamu yang pengen dekat dengan pantai tapi tetap punya fasilitas nyaman. Kamar-kamarnya bersih, ada balkon, dan view-nya langsung ke laut. Plus, lokasinya dekat dari Bandara Waingapu dan pusat kota, jadi praktis banget buat hari pertama dan terakhir perjalanan.

2. Mid-Range: Hotel Tambolaka Sumba

  • Kisaran harga: Rp800.000/malam
  • Lokasi: Tambolaka, Sumba Barat Daya

Pilihan ideal buat kamu yang mau eksplor bagian barat Sumba tanpa harus kejar-kejaran waktu. Kamarnya luas, ada kolam renang, dan restorannya juga punya banyak pilihan menu. Di sekitarnya ada toko, kafe kecil, dan akses mudah ke destinasi seperti Bukit Lendongara dan Desa Ratenggaro.

3. Luxury: Lelewatu Resort Sumba

  • Kisaran harga: Rp5.000.000/malam
  • Lokasi: Nihiwatu, Sumba Barat

Kalau kamu pengin pengalaman menginap yang istimewa, Lelewatu Resort adalah jawabannya. Setiap villa punya infinity pool pribadi dengan pemandangan langsung ke tebing dan laut. Pelayanan di sini sangat personal, bahkan kamu bisa ikut sesi membuat tenun atau jamuan makan adat. Tempat ini cocok banget buat honeymoon atau liburan sekali seumur hidup.

Tips Berkunjung ke Sumba secara Bertanggung Jawab

Pulau Sumba
Sumber: Freepik

Berkunjung ke Sumba itu enggak cuma soal eksplor tempat indah, tapi juga soal bagaimana kita bisa jadi tamu yang menghargai alam dan budaya setempat. Berikut beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan biar perjalananmu tetap seru, tapi juga penuh makna:

  • Datang saat musim yang sesuai dengan preferensimu
    Kalau kamu suka lanskap savana kekuningan yang dramatis, datanglah saat musim kemarau, sekitar Mei–Oktober. Tapi kalau kamu lebih suka suasana hijau segar dan air terjun yang debitnya besar, datanglah di musim hujan (November–April).

Setiap musim punya pesona uniknya sendiri, tinggal kamu sesuaikan dengan gaya traveling kamu.

  • Hormati adat dan kebiasaan lokal
    Banyak desa di Sumba, terutama yang masih memegang teguh adat Marapu, punya aturan tersendiri. Misalnya, kamu enggak boleh sembarang masuk rumah adat atau memotret upacara adat tanpa izin.

Jangan lupa juga untuk berpakaian sopan, terutama saat masuk desa adat atau tempat suci.

  • Kurangi jejak karbon & bawa tempat sampah sendiri
    Karena banyak spot di Sumba belum punya fasilitas sampah yang memadai, usahakan bawa kantong sampah sendiri. Kalau bisa, kurangi penggunaan plastik sekali pakai, apalagi saat hiking atau eksplor pantai dan bukit.

  • Dukung ekonomi masyarakat lokal
    Daripada beli oleh-oleh produksi pabrik, mending kamu beli tenun ikat langsung dari mama-mama Sumba. Harganya mungkin lebih tinggi, tapi kualitas dan ceritanya enggak ada duanya. Kamu juga bisa menginap di homestay lokal atau ikut kelas dari masyarakat setempat buat makin kenal sama kehidupan mereka.

Budaya dan Tradisi Sumba yang Perlu Kamu Ketahui

Salah satu hal paling memikat dari Sumba adalah masyarakatnya yang masih menjaga tradisi leluhur dengan kuat. Di sini, kamu akan sering mendengar tentang kepercayaan Marapu, yaitu keyakinan spiritual asli Sumba.

Apa itu Marapu?

Marapu adalah sistem kepercayaan masyarakat Sumba yang percaya bahwa roh leluhur (arwah orang yang telah meninggal) bisa menjadi perantara antara manusia dan Tuhan. Untuk menghormati mereka, masyarakat Sumba rutin mengadakan upacara adat, seperti Pajura (adu jotos) atau Pasola, sebuah pertarungan kuda tradisional yang sangat sakral.

Upacara-upacara ini enggak cuma soal atraksi budaya, tapi juga bagian dari kehidupan spiritual yang dalam. Di beberapa desa, kamu juga bisa melihat kuburan batu besar sebagai tempat pemakaman orang penting—batu-batu ini dipahat dan dibangun bersama-sama sebagai bentuk penghormatan.

Kehidupan Sehari-hari yang Masih Tradisional

Banyak masyarakat Sumba masih tinggal di rumah adat berbentuk menara tinggi yang disebut uma bokulu. Atapnya menjulang tinggi dan dibagi menjadi tiga bagian: atas untuk roh leluhur, tengah untuk manusia, dan bawah untuk hewan ternak. Struktur ini mencerminkan filosofi hidup masyarakat Sumba yang selaras dengan alam dan spiritualitas.

Selain perlu berpakaian sopan, sebaiknya jaga bicara dan cara berinteraksi yang baik ya. Ingat, sebagai tamu kamu wajib menjaga sikap & kesopanan saat berkunjung.

Pulau Sumba, Tempat untuk Menemukan Alam, Diri, dan Cerita

Buat kamu yang sudah penat dengan kota, Sumba bukan sekadar destinasi wisata, ia bisa jadi tempat untuk berhenti sejenak, menyatu dengan alam, dan menemukan cerita baru tentang Indonesia yang mungkin belum pernah kamu dengar.

Di satu sisi kamu bisa menyusuri pantai sepi dengan pasir putih halus, di sisi lain kamu bisa mendaki bukit sabana saat matahari terbit. Lalu, kalau kamu penasaran soal tradisi dan cara hidup masyarakat Indonesia yang masih kuat menjaga akar budaya, Sumba akan menyambutmu dengan hangat dan penuh cerita.

Sumba adalah pulau yang akan membuatmu jatuh cinta secara perlahan, bukan dengan gemerlap, tapi dengan cerita yang berkesan.

Dan kalau kamu ingin eksplor tempat-tempat menarik lainnya seperti ini, jangan lupa follow Instagram kami di @Katalokal.id ya! Di sana, kamu bisa dapetin inspirasi wisata, tips perjalanan, sampai rekomendasi tempat hidden gem lainnya di Indonesia.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *