- Apa Itu Set-Jetting?
- Mengapa Tren Set-Jetting Naik Daun di Indonesia?
- 7 Lokasi Syuting Populer di Indonesia yang Wajib Dikunjungi
- 1. Pulau Belitung di Film “Laskar Pelangi”
- 2. Gereja Ayam Bukit Rhema di Film “Ada Apa dengan Cinta (AADC) 2”
- 3. Gunung Semeru di Film “5 CM”
- 4. Studio Alam Gamplong di Film “Bumi Manusia”
- 5. Omah Kalang di Film “Losmen Bu Broto”
- 6. Hutan Pinus Mangunan di Film “KKN di Desa Penari”
- 7. Observatorium Bosscha di Film “Pengabdi Setan 2” dan “Petualangan Sherina”
- Tips Melakukan Set-Jetting di Indonesia
- Dampak Positif Tren Set-Jetting untuk Pariwisata Indonesia
Kamu suka nyamperin tempat-tempat indah yang kamu tonton di film favoritmu? Ada istilahnya, loh! Namanya set-jetting tourism.
Baru tau ya? Atau pernah denger tapi enggak paham-paham amat sama istilahnya? Pas banget nih.
Dengan mengklik artikel ini, setelah ini kamu akan tau arti set-jetting, dapet list lokasi syuting dari film-film terkenal yang bisa kamu kunjungi, plus tips-tips buat maksimalin pengalaman set-jetting kamu. Yuk, lanjutin scroll-nya!
Apa Itu Set-Jetting?
Set-jetting tourism adalah tren wisata mengunjungi lokasi-lokasi syuting film atau serial populer. Tren wisata ini mengalami lonjakan minat dari wisatawan Indonesia sejak tahun 2024 lalu.
Sebenarnya sih, sebelum itu juga sudah banyak lokasi syuting ikonik yang ramai-ramai dikunjungi wisatawan karena popularitas filmnya. Contoh yang paling booming adalah Pulau Belitung yang mengalami peningkatan ekonomi signifikan setelah film Laskar Pelangi rilis.
Namun, sejak tahun 2024, semakin banyak orang yang ingin melakukan set-jetting, meskipun filmnya belum booming banget. Misalnya, Pabrik Gula di Gondang Winangun yang dijadikan lokasi syuting film Pabrik Gula.
Nah, pertanyaannya: kira-kira kenapa ya masyarakat Indonesia semakin demen set-jetting?
Mengapa Tren Set-Jetting Naik Daun di Indonesia?
Jawaban singkatnya adalah orang pengen cari pengalaman baru.
Wisatawan kini lebih mencari pengalaman enggak biasa ketika berwisata. Mereka pengen merasakan pengalaman unik dan mengesankan, alih-alih cuma nyamperin jerapah di kebun binatang.
Trigger-nya sih, berawal dari adanya pandemi Covid-19. Orang sudah bosan dikurung di rumah dan ingin merasakan “hal baru”.
Penelitian Mastercard Economics Institute mengamini hal ini. Pada tahun 2023, terjadi peningkatan sebesar 65 persen terhadap keinginan wisatawan untuk mencari pengalaman unik dibanding tahun 2019.
Faktor lainnya adalah semakin banyak film dan serial Indonesia yang tayang di platform OTT services kayak Netflix, Disney+, dan sejenisnya. Kemudahan ini bisa bikin penonton semakin tergiur buat mendatangi lokasi syuting film yang ditonton.
Nah, kalau kamu salah satu yang gampang ngiler sama keindahan lokasi syuting film yang baru kamu tonton di Netflix, catat wisata-wisata ini buat destinasi set-jetting kamu selanjutnya!
7 Lokasi Syuting Populer di Indonesia yang Wajib Dikunjungi
Ini dia tempat-tempat yang bisa kamu kunjungi buat melengkapi wishlist wisata set-jetting kamu di tahun 2025.
Daftar lokasi syuting ini berasal dari film-film lawas hingga terkini. Yuk, langsung aja intip daftarnya!
1. Pulau Belitung di Film “Laskar Pelangi”

Destinasi set-jetting pertama yang paling ikonik tentunya Pulau Belitung yang merupakan lokasi syuting film “Laskar Pelangi” (2008).
Nah, di film ini, ada replika SD Muhammadiyah yang bisa kamu kunjungi dengan merogoh kocek Rp5.000 aja. Kamu juga bisa mampir ke Pantai Tanjung Tinggi, pantai paling cantik di Pulau Belitung.
Berkat popularitas buku dan filmnya, wisata di Pulau Belitung naik pesat. Bahkan, Pulau Belitung jadi lokasi perkumpulan negara G20 dalam rangka program The Development Working Group (DWG) tahun 2022 lalu.
2. Gereja Ayam Bukit Rhema di Film “Ada Apa dengan Cinta (AADC) 2”

Destinasi selanjutnya ini agak-agak mellow bagi penonton “AADC 2” (2016). Soalnya, tempat inilah yang jadi saksi bisu temu kangen Rangga dan Cinta setelah berpisah bertahun-tahun lamanya.
Yup, bener banget, Gereja Ayam di Bukit Rhema, Magelang ini bisa jadi destinasi set-jetting kamu selanjutnya. Gereja ini sendiri cukup unik karena bentuk sebenarnya adalah merpati tetapi disebut ayam.
Untuk bisa sampai ke Gereja Ayam, kamu harus naik Bukit Rhema terlebih dahulu. Nah, nanti kamu bisa beli tiket seharga Rp25.000 yang digabung dengan destinasi Punthuk Setumbu (puncak sunrise) karena memiliki satu jalur dengan Gereja Ayam.
3. Gunung Semeru di Film “5 CM”

Siapa di sini yang suka mendaki gunung? Kalau kamu salah satunya, kamu wajib banget nyobain keseruan mendaki Gunung Semeru, sekaligus bisa reenact adegan paling memorable di film “5 CM” (2012).
Hayo, yang paling membekas saat adegan patah hati Genta di Ranu Kumbolo apa saat Dinda terjatuh di lereng gunung? Apapun itu, asal keduanya enggak terjadi di kamu deh. Pilu rasanya…
4. Studio Alam Gamplong di Film “Bumi Manusia”

Para fans Iqbal, sini merapat. Kalau kalian fans sejati, wajib banget mampir ke Studio Alam Gamplong, Yogyakarta karena itu adalah lokasi syuting film yang berhasil mengantarkan Iqbal jadi salah satu aktor ternama di Indonesia.
Yak, tempat itu adalah lokasi rumah Minke (Iqbal) di film “Bumi Manusia” (2019). enggak hanya Museum Bumi Manusia, kamu juga bisa mampir ke Museum Habibie Ainun dan Antique Gallery dengan membayar tiket Rp10.000 untuk masing-masing wahana.
5. Omah Kalang di Film “Losmen Bu Broto”

Siapa di sini yang suka banget sama budaya Jawa nyel? Nah, kamu bisa banget kelling Yogyakarta sambil napak tilas lokasi-lokasi yang dipakai syuting “Losmen Bu Broto” (2021).
Beberapa tempat yang dipakai syuting film itu kayak Pantai Parangtritis, pasar-pasar tradisional di Kotagede, dan yang paling ikonik adalah Losmen Bu Broto itu sendiri.
Usut punya usut, ternyata banyak pelancong dari luar negeri seperti Malaysia yang pengen banget nginep di losmen itu. Kalau kamu juga punya pertanyaan, “Sebenernya, losmennya beneran ada enggak, sih?”, jawabannya enggak.
Losmen yang dipakai di film tersebut sebenarnya adalah Omah Kalang, sebuah museum bernama Intro Living Museum di Kotagede, Yogyakarta yang juga dijadikan cagar budaya di daerah tersebut. Kamu bisa masuk gratis tanpa beli tiket ke museum tersebut.
6. Hutan Pinus Mangunan di Film “KKN di Desa Penari”

Ada lagi nih, destinasi set-jetting buat pecinta horror, yaitu Hutan Pinus Mangunan yang menjadi lokasi syuting film terlari kedua Indonesia, “KKN di Desa Penari” (2022).
Suasana hutan pinus yang remang dan berkabut membuat kesan mistis dari film tersebut semakin terasa. Tapi, sebenarnya enggak serem-serem amat kok. Justru memasuki Hutan Pinus Mangunan malah menyegarkan.
Kamu hanya perlu beli tiket seharga Rp5.000 saja buat bisa menikmati keindahan alam di tengah Kota Yogyakarta.
7. Observatorium Bosscha di Film “Pengabdi Setan 2” dan “Petualangan Sherina”

Ingat adegan paling merinding di “Pengabdi Setan 2: Communion” (2022)? Itu loh, saat seorang jurnalis memasuki sebuah gedung berisikan pocong-pocong yang bersujud ke satu arah.
Gedung itu berlokasi di Observatorium Bosscha di Bandung. Ternyata, gedung itu enggak cuma muncul di film “Pengabdi Setan 2: Communion” (2022) loh, melainkan juga jadi lokasi syuting film “Petualangan Sherina” (2000).
Jadinya, agak mixed feeling kalau mau nyamperin lokasi ini. Yang tadinya romantis tiba-tiba jadi angker…Ya udah, enggak apa-apa. Setelah ngeliat bintang pakai Teleskop Refraktor Ganda Zeiss yang terkenal itu, kekhawatiranmu pasti tergantikan dengan kesenangan tak terkira~
Tips Melakukan Set-Jetting di Indonesia
1. Catat dan riset lokasi wisata set-jetting yang akan kamu kunjungi
Buat maksimalin pengalaman set-jetting-mu, wajib hukumnya buat cari tau tempat yang bakal kamu kunjungi. Cari tau tentang tiket masuk, kegiatan apa aja yang bisa dilakukan, ketersediaan tempat parkir, hingga waktu low-season.
Ini perlu kamu lakukan biar kamu enggak bingung pas udah sampai tempatnya. Rencana wisatamu akan berjalan dengan baik kalau kamu ngumpulin informasi dengan lengkap.
Sesederhana tempat parkir aja, kamu juga harus riset. Mana tau ternyata enggak ada tempat parkir mobil, sedangkan kamu berencana buat bawa kendaraan itu. enggak lucu kan? Belum apa-apa udah bikin bad mood.
2. Datang saat low-season biar leluasa eksplor tempatnya
Dateng saat low-season penting banget kalau kamu pengen dapetin pengalaman berharga. Tau sendiri kan, tempat wisata enggak jadi seru lagi kalau ramai orang.
Kamu jadi enggak bisa berwisata dengan nyaman, antri masuk yang lama, bahkan bisa gagal mampir ke wahana-wahana yang kamu incer. Makanya, catat baik-baik low-season lokasi syuting yang bakal kamu kunjungi.
Tinggal ambil jatah cutimu di hari kerja. Dijamin, kamu bisa eksplor tempat itu seakan-akan “Dunia milikku seorang”~
Dampak Positif Tren Set-Jetting untuk Pariwisata Indonesia
Enggak bisa dipungkiri, peminat wisata enggak biasa kini merajai pasar pariwisata global maupun Indonesia. Makanya, enggak heran kalau tren wisata-wisata unik lainnya kayak astro-tourism dan solorette terus bermunculan pasca pandemi.
Naiknya popularitas wisata set-jetting juga akan mendongkrak pasar pariwisata Indonesia. Terlebih, bagi perekonomian daerah tempat lokasi syuting itu dilakukan. Orang akan berbondong-bondong mengunjungi lokasi set-jetting yang lagi hype.
Selain itu, akan ada inovasi-inovasi yang muncul, misalnya ide untuk menjual merchandise yang berkaitan sama film atau serialnya. Bahkan, melonjaknya pengunjung di lokasi set-jetting itu juga bisa bermanfaat bagi pihak lain, misalnya penjual yang berdagang di sekitar lokasi.
Selain itu, tren set-jetting juga bisa jadi inspirasi bagi pegiat industri film untuk mempromosikan filmnya ke target pasar yang lebih luas, yaitu para traveler.
Jadi, gimana? Udah paham sama istilah set-jetting? Yuk terus dukung pariwisata lokal Indonesia dengan lanjutin wisata set-jetting-mu!
Jangan lupa juga buat follow kita di Instagram ya @Katalokal.id dan simak konten-konten pariwisata lokal lainnya di website kami. See ya!