Sepanjang pertengahan Oktober, apakah kamu merasa gerah luar biasa? Ya, cuaca panas ekstrem memang sedang melanda berbagai daerah Indonesia. Tak heran kalau topik ini selalu hangat dibahas di media sosial.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis siaran pers resmi mengenai hal ini. Cuaca panas ekstrem ini rupanya merupakan fenomena alam yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Jika kamu merupakan kelompok orang yang terpaksa beraktivitas di luar ruangan untuk bekerja, kamu tidak sendiri. Ketahui fakta-fakta menarik tentang cuaca panas menyengat ini sebagai langkah antisipasi!
1. Disebabkan Gerak Semu Matahari
Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu maksimum yang tercatat di sejumlah wilayah Indonesia mencapai 37,6°C. Penyebab fenomena alam ini rupanya merupakan kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia.
Pada bulan Oktober, gerak semu matahari berada di selatan ekuator. Posisi ini membuat sinar matahari terasa lebih menyengat di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua. Akibatnya, cuaca jadi terasa lebih panas.
Faktor lainnya adalah penguatan angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat. Akibatnya, awan terbentuk menjadi lebih sedikit. Radiasi matahari pun dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal. Nggak salah kalau sampai ada jokes satu orang satu matahari!
2. Menyebar Luas di Seluruh Wilayah Indonesia

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, data BMKG mencatat pengamatan suhu maksimum mencapai di atas 35°C menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Namun, ada, lho, beberapa daerah dengan suhu yang lebih tinggi daripada itu!
Sebagai contoh, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8°C di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat) pada 12 Oktober. Suhu yang lebih tinggi tercatat di Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) pada 14 Oktober karena mencapai 37,6°C.
“Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” jelas Andri.
3. Ada Potensi Hujan Saat Sore Hingga Malam
Namun, cuaca panas ekstrem di sejumlah daerah diikuti dengan hujan lokal pada sore hingga malam hari. Hal ini juga sudah diprediksi BMKG akan terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua.
“Tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak seperti hujan disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
4. Cuaca Panas Ekstrem Indonesia Sampai Kapan?
Hal yang sekarang banyak dipertanyakan adalah, sampai kapan cuaca panas ekstrem ini akan bertahan di Indonesia?
Masih di pernyataan resmi yang sama, sepertinya kamu masih harus bersabar sampai akhir Oktober atau awal November 2025, nih. Jadi, bertahan sebentar lagi, ya!
5. Imbauan BMKG untuk Masyarakat

Selain bikin beraktivitas kurang nyaman, cuaca panas ekstrem juga bisa berdampak ke kesehatan, lho. Mengutip dari Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, penyakit yang perlu diwaspadai antara lain dehidrasi, iritasi kulit, heatstroke, demam tinggi, panas dalam, hingga sakit kepala sebelah (migrain).
Oleh karena itu, BMKG pun mengimbau masyarakat agar menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, khususnya pada siang hari. Kamu juga perlu mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih karena cuaca panas akan membuat keringat bercucuran. Jangan lupa terapkan lifestyle sehat seperti tidur cukup dan makan makanan yang bergizi.
Saat harus keluar rumah, bawa barang-barang seperti payung, topi, dan sunscreen/sunblock supaya kulit tidak langsung terpapar sinar matahari. Repot sedikit lebih baik daripada kulit bermasalah, bukan?
Mau tahu tentang info terbaru seputar Indonesia lainnya? Yuk, follow Instagram @katalokal.id!