- Kenapa Buku Self-Improvement Tetap Powerful di Era Digital?
- 15 Buku Self-Improvement yang Wajib Masuk Daftar Baca Kamu
- 1. Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life oleh Hector Garcia & Francesc Miralles
- 2. Atomic Habits oleh James Clear
- 3. Nanti Juga Sembuh Sendiri oleh Helo Bagas
- 4. Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
- 5. How to Win Friends And Influence People In The Digital Age
- 6. Merawat Luka Batin oleh Dr Jiemi Ardian
- 7. Stop Overthinking oleh Nick Trenton
- 8. The Art Of Thinking Clearly oleh Rolf Dobelli
- 9. Generation Gap (less) oleh Erwin Parengkuan & Becky Tumewu
- 10. Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga
- 11. Semua Orang Butuh Curhat oleh Lori Gottlieb
- 12. Ketika Aku Tak Tahu Apa Yang Aku Inginkan oleh Jeon Seunghwan
- 13. Almost Adulting oleh Nadhira Afifa
- 14. Ego Is The Enemy oleh Ryan Holiday
- 15. Range oleh David Epstein
- Tips Memilih Buku Self-Improvement yang Cocok Buat Kamu
- Kamu Gak Perlu Baca Semua, Cukup Temukan yang Nyangkut
Cari rekomendasi buku self improvement? Nah, pas banget kali ini kami mau bahas tentang buku self improvement yang wajib masuk dalam daftar baca kamu! Yuk, ikuti pembahasan di artikel ini sampai akhir siapa tahu ada yang cocok buat kamu!
Kenapa Buku Self-Improvement Tetap Powerful di Era Digital?
Di era sekarang, hiburan digital emang melimpah. Tapi, buku self-improvement tetap punya tempat spesial di hati banyak orang. Buktinya, sampai sekarang toko-toko buku besar masih menyediakan space ekstra untuk genre buku ini karena pembacanya cukup banyak. Beberapa buku bahkan cetak ulang berkali-kali saking larisnya.
Bukannya konten digital kalah seru, tapi buku self improvement memang menawarkan “hal yang berbeda”. Dari buku self improvement kita bisa mendapatkan refleksi mendalam yang enggak bisa kita temukan di media sosial atau platform digital lainnya.
Termasuk dengan bagaimana refleksi ini disajikan dalam bentuk buku. Dari sini kita bisa berhenti sejenak, merenung, dan memahami diri sendiri lebih baik. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk buku genre pengembangan diri. Tanpa disadari, kita belajar untuk slowing down di tengah hiruk-pikuk keseharian.
15 Buku Self-Improvement yang Wajib Masuk Daftar Baca Kamu
Nah, kalau kamu saat ini sedang cara rekomendasi buku self improvement, cek baik-baik daftar berikut ini ya! Siapa tahu, salah satunya adalah yang kamu cari!
1. Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life oleh Hector Garcia & Francesc Miralles
Ikigai adalah sebuah filosofi hidup yang mengajarkan tentang alasan hidup yang memberi makna. Di buku ini, penulis membawakan nilai-nilai pelajaran dari penduduk Okinawa yang berumur panjang. Kalau kamu ingin memaknai kebahagiaan hidup lebih dalam, coba deh masukkan buku ini dalam list kamu.
2. Atomic Habits oleh James Clear
Buku ini cocok buat kamu yang ingin membentuk kebiasaan baru tanpa harus berubah drastis. Dengan pendekatan yang simpel tapi efektif, James Clear ngajarin kita gimana langkah kecil yang konsisten justru punya dampak besar dalam jangka panjang.
3. Nanti Juga Sembuh Sendiri oleh Helo Bagas
Lewat tulisan yang jujur dan apa adanya, Helo Bagas ngajak pembaca buat lebih berdamai dengan luka dan proses penyembuhan diri. Rekomendasi buku self improvement ini cocok buat kamu yang lagi ngerasa patah atau capek sama ekspektasi hidup.
4. Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
Kalau kamu sering merasa overthinking, buku ini bisa bantu kamu berpikir lebih tenang. Filosofi Stoikisme yang dibahas Henry di sini dibawakan dengan gaya yang relatable, enggak berat, dan tetap membumi.
5. How to Win Friends And Influence People In The Digital Age
Versi modern dari buku klasik Dale Carnegie ini membahas cara menjalin hubungan dan membangun pengaruh, khususnya di era media sosial kayak sekarang ini. Buku ini jadi panduan yang pas buat kamu yang sering berinteraksi digital tapi tetap pingin membangun meaningful connection.
6. Merawat Luka Batin oleh Dr Jiemi Ardian
Ditulis oleh seorang psikiater, rekomendasi buku self improvement ini membahas pentingnya mengenali trauma masa lalu dan cara menyembuhkannya dengan penuh kesadaran. Gaya bahasanya sederhana tapi pembahasannya cukup dalam dan ngena di hati.
7. Stop Overthinking oleh Nick Trenton
Kalau pikiranmu sering muter-muter sendiri dan susah berhenti, buku ini bisa bantu. Nick Trenton kasih teknik-teknik praktis buat menenangkan isi kepala dan fokus sama hal-hal yang benar-benar penting.
8. The Art Of Thinking Clearly oleh Rolf Dobelli
Rekomendasi buku self improvement ini ngebahas tentang kesalahan logika yang sering banget kita lakukan tanpa sadar. Dengan contoh-contoh nyata dan bahasanya yang mudah dimengerti, kamu bisa belajar buat ambil keputusan dengan lebih bijak.
9. Generation Gap (less) oleh Erwin Parengkuan & Becky Tumewu
Dua tokoh publik ini ngajak kita ngobrol soal perbedaan antar generasi dengan cara yang menyenangkan. Barangkali kamu punya concern soal komunikasi, buku ini cocok buat kamu jadi lebih nyambung sama orang tua, rekan kerja, atau bahkan adik sendiri.
10. Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga
Melalui dialog antara guru dan murid, buku ini ngajak kita buat hidup sesuai prinsip sendiri tanpa terus-terusan mikirin omongan orang. Buku ini bisa membuka pikiran untuk melihat dari sisi lain. Tipikal buku pengembangan diri dari penulis asal negeri Sakura, pendekatannya filosofis tapi cukup menyentuh.
11. Semua Orang Butuh Curhat oleh Lori Gottlieb
Ditulis oleh terapis yang juga pernah jadi pasien terapi, buku ini membawa kita menyelami dinamika emosi manusia. Penuh kisah nyata yang bikin kita sadar kalau semua orang, bahkan sang terapis sekalipun, juga butuh ruang untuk bercerita.
12. Ketika Aku Tak Tahu Apa Yang Aku Inginkan oleh Jeon Seunghwan
Buku ini cocok buat kamu yang lagi ngerasa tersesat atau ragu sama arah hidup. Dengan narasi yang tenang dan penuh renungan, penulis ngajak kita memahami kebingungan sebagai bagian dari perjalanan.
13. Almost Adulting oleh Nadhira Afifa
Kalau kamu baru masuk usia 20-an dan sering merasa belum “dewasa-dewasa amat”, buku ini rasanya pas jadi teman kamu. Nadhira nulis dengan gaya yang dekat banget sama realita anak muda masa kini, tentang hidup yang nggak selalu rapi, tapi tetap bisa dijalani.
14. Ego Is The Enemy oleh Ryan Holiday
Ryan, si penulis, ngajarin kita gimana ego sering jadi penghalang terbesar buat berkembang. Dengan banyak cerita tokoh-tokoh besar, buku ini ngajak kita lebih rendah hati dan sadar bahwa perjalanan hidup enggak selalu soal jadi yang paling menonjol.
15. Range oleh David Epstein
Rekomendasi buku pengembangan diri berikutnya ini menyuarakan hal yang jarang kita dengar: bahwa jadi “serba bisa” itu juga punya kelebihan. David Epstein kasih insight bahwa eksplorasi lintas bidang bisa bikin kita lebih adaptif dan kreatif.
Tips Memilih Buku Self-Improvement yang Cocok Buat Kamu
Semua buku jelas bagus, karena mereka bawa cerita dan nilainya masing-masing. Tapi, biar enggak bingung saat milih, ini beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan:
- Kenali dulu apa yang kamu butuh
Misalnya kamu lagi pengen produktif, perbaiki relasi, atau lagi cari makna hidup. Pilih buku yang nyambung sama kondisi emosionalmu saat ini.
- Cocokkan sama gaya bahasa yang kamu suka
Ada buku yang gaya bahasanya ringan dan santai, ada juga yang lebih serius dan filosofis. Pilih yang nyaman buat kamu baca sampai habis.
- Baca ringkasan atau review sebelum beli
Ini ngebantu kamu dapat gambaran awal isi bukunya, biar enggak zonk waktu baca. Selain dari sinopsis, kamu juga bisa cek review dari pembaca lain di forum online.
Kamu Gak Perlu Baca Semua, Cukup Temukan yang Nyangkut
Ingat, kamu enggak harus baca semuanya kok. Kadang cukup satu buku aja yang “nyangkut” dan sesuai dengan kondisi kamu saat ini, efeknya bisa besar banget. Yang penting bukan berapa banyak buku yang kamu baca, tapi seberapa dalam buku itu bisa mengubah cara pandang kamu.
Kalau kamu suka eksplorasi topik-topik kaya gini, jangan lupa follow Instagram @Katalokal.id ya! Kamu bisa nemuin konten ringan tapi ngena soal self-improvement, gaya hidup mindful, sampai rekomendasi buku dan kegiatan seru lainnya.
See you di artikel lainnya!