Bukan sembarang hobi, olahraga lari mendadak disukai banyak orang dan jadi tren kekinian. Khususnya buat olahraga lari dengan rute di tengah kota. Diduga berawal dari kebiasaan di ibukota Jakarta, tren olahraga seperti ini ternyata sekarang juga banyak ditemukan di berbagai kota besar lainnya.
Rute lari “kota-kota” seperti di Jakarta sebenarnya sudah dari dulu. Yang menjadi trigger tren ini justru datang dari Pandemi Covid-19. Hmm, apa hubungannya antara pandemi dengan lari di tengah kota? Yuk, kita bahas selengkapnya di artikel ini!
Mengapa Olahraga Lari Menjadi Tren di Kota-Kota Besar?
Selain esports yang lagi naik daun, olahraga lari jadi tren bagi anak muda di beberapa tahun belakangan. Bahkan, di tahun 2023 sampai 2024 pernah ramai soal fenomena joki Strava. Pernah dengar soal berita ini?
Nah, dari ke-FOMO-an ini kita bisa lihat kalau olahraga ini memang baru hype banget. Menurut data Asosiasi Lari Indonesia aja, jumlah peserta lari di tahun 2024 meningkat hingga 30%. Pertanyaannya, kok bisa, kenapa olahraga ini jadi tren, khususnya di kota-kota besar?
Pandemi Meningkatkan Kesadaran Kesehatan
Pandemi Covid-19 bikin banyak orang jadi lebih sadar pentingnya jaga kesehatan. Selama masa karantina, orang mulai cari cara biar tetap fit. Nah, lari jadi pilihan yang paling simpel karena bisa dilakukan di mana aja tanpa perlu alat khusus.
Buat anak muda yang sibuk kerja di kota besar, waktu dan tempat buat olahraga itu terbatas banget. Aktivitas kayak climbing atau surfing butuh tempat khusus, sementara lari bisa dilakukan kapan aja, termasuk di tengah kota.
Jadi, lari bukan cuma cara buat hidup sehat, tapi juga solusi buat tetap aktif di tengah keterbatasan ruang buat eksplorasi olahraga lain.
Dari Aktivitas Individu ke Gaya Hidup Komunal
Selain bikin orang lebih sadar kesehatan, pandemi juga meninggalkan jejak lain, yaitu rasa kesepian akibat isolasi. Setelah berbulan-bulan nggak bisa bebas ketemu orang, banyak yang kangen interaksi sosial.
Lari di tengah kota pun jadi jawaban. Awalnya cuma olahraga sendiri, lama-lama berkembang jadi kegiatan rame-rame. Muncul banyak komunitas lari yang rutin ngadain event di berbagai kota besar.
Fenomena ini juga keliatan dari makin banyaknya ajang lari kayak fun run dan marathon yang diikutin ribuan peserta. Komunitas-komunitas ini nggak cuma bikin lari makin seru, tapi juga jadi tempat buat bangun pertemanan baru.
Manfaat Lari bagi Tubuh dan Kesehatan Mental
Olahraga lari juga punya efek positif buat kesehatan mental. Tekanan kerja di kota besar dan efek pandemi bikin banyak anak muda jadi gampang stres. Nah, lari bisa jadi salah satu cara buat ngurangin beban pikiran.
Secara ilmiah, lari bisa nurunin kadar hormon kortisol yang bikin stres. Selain itu, lari juga bisa meningkatkan produksi endorfin, hormon yang bikin perasaan lebih happy. Makanya, enggak heran kalau banyak orang merasa lebih santai dan positif setelah lari.
Komunitas Lari yang Mengubah Dinamika Perkotaan

Tren olahraga lari di kota-kota besar nggak akan sebesar sekarang kalau nggak ada komunitas yang mendukung. Salah satu contohnya adalah IndoRunners Bandung (IRB), yang memanfaatkan rute kota dan ruang publik buat berlari sambil berinteraksi dengan sesama pelari.
Maria, salah satu pegiat IRB, menganggap komunitas-komunitas lari baik yang sudah lama maupun yang baru, mengubah dinamika perkotaan. Dalam sebuah wawancara, menurutnya Maria, baik pagi maupun malam, sekarang ada lebih banyak pelari di jalan. Selain berolahraga, mereka juga ngobrol dan saling berbagi pengalaman soal lari.
Komunitas lari seperti IRB ini bikin olahraga yang awalnya solo jadi kegiatan yang lebih komunal. Selain bikin lari lebih seru, komunitas juga membantu banyak orang buat tetap konsisten menjalani hobi ini.
Bagaimana Komunitas Lari Membantu Motivasi dan Konsistensi?
Komunitas biasanya terbentuk karena adanya kesamaan tujuan, dan di komunitas lari, tujuan utamanya adalah untuk terus berlari. Karena sifatnya terbuka, siapa aja bisa gabung dan dapat motivasi dari sesama pelari.
Bukan cuma itu, komunitas juga sering bikin agenda olahraga lari bareng atau ikut event lari tertentu. Dengan adanya jadwal rutin ini, lari jadi lebih terarah dan nggak gampang ditinggalin. Jadi, kalau kamu sering kehilangan motivasi buat olahraga, coba gabung komunitas lari deh.
Event dan Marathon Kota yang Harus Kamu Coba
Buat kamu yang suka tantangan lebih besar, ada banyak event lari yang bisa dicoba. Beberapa di antaranya adalah:
- Borobudur Marathon
- Pocari Sweat Run
- BTN Jakarta International Marathon
- Berlin Marathon
Tips Aman Berlari di Lingkungan Perkotaan
Buat kamu yang suka olahraga lari di tengah kota, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan supaya tetap aman dan nyaman. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
- Gunakan Pakaian yang Nyaman
Pastikan memakai pakaian yang menyerap keringat dan sepatu lari yang sesuai agar terhindar dari cedera.
- Simpan Barang Berharga dengan Aman
Bawa hanya barang yang diperlukan, seperti kartu identitas atau uang secukupnya. Kamu bisa menggunakan waist bag atau running belt agar lebih praktis.
- Selalu Waspada dengan Kondisi Jalanan
Lari di perkotaan berarti berbagi jalan dengan kendaraan dan pejalan kaki. Selalu perhatikan rambu-rambu lalu lintas dan hindari headphone dengan volume terlalu keras agar tetap sadar dengan lingkungan sekitar.
- Kenali Kapasitas Diri
Jangan terlalu memaksakan diri, terutama jika baru memulai rutinitas lari. Dengarkan tubuhmu dan sesuaikan intensitas latihan dengan kondisi fisik.
- Cari Tahu Rute Sebelum Berlari
Rencanakan rute lari terlebih dahulu agar lebih nyaman dan efisien. Pilihlah jalur yang aman dan tidak terlalu padat kendaraan.
Masa Depan Olahraga Lari dalam Urban Lifestyle
Tren lari tengah kota semakin meluas ke berbagai daerah, termasuk di kota-kota seperti Yogyakarta. Misalnya, rute lari di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Wijilan kini semakin ramai oleh para pelari, terutama di akhir pekan.
Fenomena ini jadi semakin menarik dengan kehadiran fotografer jalanan yang siap mengabadikan momen lari. Banyak pelari yang sengaja berhenti sejenak untuk berpose atau sekadar mengabadikan pemandangan kota yang masih sepi.
Bukan cuma itu, setelah berlari, banyak juga komunitas yang melanjutkan aktivitas dengan berburu sarapan lokal atau menikmati kopi di kedai-kedai yang sedang naik daun. Kebiasaan ini semakin memperjelas nih, kalau tren lari bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menjadi cara untuk bersosialisasi dan mengeksplorasi kota.
Apakah Tren Ini Akan Bertahan?
Dengan semakin banyaknya komunitas, kesadaran akan pentingnya kesehatan, dan meningkatnya aktivitas komunal di ruang publik, tren olahraga lari di tengah kota tampaknya akan terus berkembang.
Selama masih ada dorongan dari komunitas dan dukungan dari berbagai pihak, olahraga lari akan tetap menjadi bagian dari urban lifestyle yang digemari banyak orang. Apalagi, jika pihak pemerintah maupun swasta turut mendukung, gaya hidup ini justru bisa jadi gerakan nasional yang positif.
Kamu suka artikel ini? Baca juga artikel Katalokal.id lainnya juga, ya!
See you di artikel lainnya!