Ada banyak alasan kenapa tren vegan mengalami peningkatan. Salah satu yang paling konkret adalah pandemi Covid-19. Tapi, sebenarnya masih banyak lagi, lho, faktor-faktor lain yang bikin tren ini booming. Yuk, cari tahu selengkapnya soal tren plant base food di sini!
Mengapa Tren Makanan Plant Base Semakin Populer?
Popularitas tren plant base food sebenarnya punya banyak pemicu. Sebagian orang mulai sadar bahwa menjaga kesehatan itu amat penting, pemahaman soal sustainability lifestyle makin baik, dan awareness orang soal isu animal cruelty juga makin meluas.
Gimana enggak? Di tengah gaya hidup yang makin ngawur, beberapa di antara anak muda mulai sadar kalau konsumsi gula setiap hari itu enggak baik, begitu juga dengan konsumsi daging secara terus-menerus.
Kesadaran semacam itu semakin didukung oleh peran media sosial. Ketika ada akun yang memperlihatkan makanan vegan dengan nilai estetika tinggi, enggak menutup kemungkinan orang lain bakal mengikutinya.
Manfaat dan Tantangan Pola Makan Berbasis Nabati
Beralih ke pola makan nabati, tentu menawarkan banyak manfaat bagi tubuh. Cari tahu manfaat selengkapnya di bawah ini, yuk!
Keuntungan Nutrisi dari Pola Makan Plant-Based
Salah satu alasan mengapa produk nabati lebih sehat dibandingkan dengan produk hewani adalah karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang jauh lebih sedikit. Dengan kandungan lemak jahat yang hampir nol, tubuhmu pun enggak perlu bekerja keras untuk menyaring nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Apakah Makanan Vegan Selalu Lebih Sehat?
Bisa dibilang, plant base food memang lebih sehat kalau dibandingkan dengan produk-produk hewani karena enggak mengandung lemak jenuh seperti yang disebutkan sebelumnya. Tapi, ada juga, lho, produk nabati yang punya LDL atau lemak jenuh tinggi. Misalnya, seseorang yang sering mengonsumsi minyak kelapa cenderung berisiko terkena kolesterol.
Industri Makanan Plant Base di Indonesia
Tingginya peminat makanan berbasis nabati, industri plant base food di Indonesia juga semakin membaik. Hal ini pernah dibenarkan oleh Iwan Surjawan, PhD (Headof Food Technology Indonesia International Institute for Life Science (i3L) saat workshop tentang food and culinary.
Permintaan di pasar memang cenderung meningkat. Hal ini seiring dengan para pelaku usaha yang enggak berhenti berinovasi mengembangkan produk dan olahan plant base food.
Brand Lokal yang Memimpin Pasar
Sumber: Flickr
Sebenarnya, brand plant base food di Indonesia itu udah ada beberapa. Contohnya; Re.juve, Burgreens, dan Yellow Fit Kitchen. Ketiganya bergerak di ranah yang berbeda.
Re.juve adalah brand jus yang diolah dengan metode coldpressed dan high pressure processing (HPP). Menariknya, brand ini udah mengantongi sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Selanjutnya, Burgreens yang udah beroperasi sejak 2013 menawarkan beberapa program diet, seperti just clean eating, weight loss, healing meal plan.
Yellow Fit Kitchen adalah brand katering yang udah ada sejak 2017. Mereka juga menawarkan banyak menu yang disesuaikan dengan program diet kamu, misalnya menurunkan kolesterol, gula darah, hingga berat badan.
Fakta atau Hype? Masa Depan Tren Vegan di Indonesia
Tenang aja, tren plant base food ini bukan seperti tren es kepal Milo yang cuma bertahan selama beberapa minggu aja, kok. Buktinya, tren ini bahkan udah jadi gaya hidup bagi sebagian orang. Buat kamu yang baru akan memulai hidup sehat dengan lebih banyak mengonsumsi makanan nabati, pasti ada banyak pilihan makanan yang bisa kamu pesan.
Nah, buat kamu yang ingin merintis usaha di bidang ini, cobalah untuk mencari celah, kira-kira menu makanan apa yang belum ada alternatifnya.
Itulah serba-serbi tren vegan dan plant base food di Indonesia yang mungkin mulai bisa kamu ikuti atau respons jika kamu memang ingin membuka bisnis di bidang ini. Selain menjaga pola makan, enggak ada salahnya buat mulai rutin olahraga lari, lho! Dapatkan juga informasi dan insight seputar hal yang populer lainnya di katalokal.id!