Bosen dengan makanan viral yang serba pedes dan kadang bikin eneg karena kandungan keju atau krimernya? Mungkin ini saatnya kamu membasuh palet lidah dengan cita rasa makanan tradisional yang otentik.
Nah, tujuan paling pas adalah kulineran ke Semarang Lama! Surga duniawi tempat makanan khas Jawa berada.
Di artikel ini, kamu bisa catat top 10 destinasi wisata kuliner legendaris di Semarang Lama buat rencana liburanmu selanjutnya. Jangan lupa juga intip tips-tipsnya biar kamu enggak kelewatan info penting.
Kita telusuri sejarahnya dulu ya!
Kota Lama Semarang: Destinasi Wisata Rasa & Sejarah
Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar Kota Lama Semarang? Gedung khas zaman Belanda dan wisata kuliner? Mungkin itu dua dari banyak hal yang muncul di kepala orang saat tempat itu disebutkan.
Memang, dari sejarahnya pun, Semarang dulunya bekas jalur pertemuan dagang penting di Pulau Jawa selama masa Kolonial Belanda. Makanya, enggak heran kalau banyak sekali gedung-gedung peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Kota Lama.
Semarang juga terkenal sebagai salah satu kota heterogen di Indonesia. Banyaknya suku campuran kayak Tionghoa, Arab, hingga keturunan Belanda menyumbang keberagaman di kota tersebut.
Hingga pada akhirnya, keberagaman itu memberi sumbangsih terhadap budaya kuliner di Semarang, tak terkecuali di kawasan Kota Lama. Seperti Lumpia contohnya. Makanan itu berasal dari pernikahan seorang Tionghoa bernama Tjoa Thay Yoe dengan perempuan Jawa, Warsih.
Waktu itu, mertua Warsih adalah penjual makanan khas Tionghoa. Tapi, karena makanan China identik dengan babi, jualannya kurang laku. Terciptalah Loenpia, yang berarti Loen: digulung dan Pia: makanan atau lumpia yang saat ini terkenal sebagai salah satu kuliner khas Semarang berisi rebung atau bambu muda.
Lumpia hanyalah secuplik sejarah kuliner legendaris di kawasan Kota Lama Semarang. Buat pecinta kuliner kayak kamu, napak tilas sejarah kuliner di Kota Lama Semarang bakal lebih asyik dengan mencicipi langsung cita rasanya.
Mengapa Kuliner Legendaris di Semarang Layak Dijelajahi?
Ada banyak sekali kuliner legendaris yang tersebar di seluruh Kota Semarang. Enggak cukup satu dua hari buat eksplor berbagai kuliner populer di Semarang.
Selain itu, kamu bisa merasakan sejuta cita rasa yang unik dan otentik dari masing-masing destinasi. Yang satu rasanya gurih asin, satu manis segar. Pokoknya, kamu enggak bakal mengulang rasa yang sama, meskipun jenis masakan yang disajikan sama.
Maraknya kuliner legendaris ini juga diperkaya dengan sejarah dan budaya yang memengaruhi masing-masing hidangan. Contohnya seperti lumpia dengan sejarah asimilasi budaya Tionghoa.Makanya, menjelajahi kuliner legendaris di Semarang harus masuk list kegiatan liburanmu. Ini dia rekomendasi kuliner yang bisa kamu kunjungi!
10 Daftar Kuliner Legendaris di Kawasan Semarang Lama
1. Lunpia Gang Lombok
Mari kita mulai dengan kudapan paling khas dari Kota Semarang, yaitu lumpia. Di antara banyak penjual lumpia di Semarang, Lunpia Gang Lombok ini adalah salah satu pelopornya.
Kalau kamu pengen nyobain rasa lumpia paling otentik, di sinilah tempatnya. Lunpia Gang Lombok yang sudah berdiri sejak tahun 1800-an ini hanya menjual lumpia original dengan pilihan varian goreng atau basah.
FYI aja, pemilik Lunpia Gang Lombok ini saudara dari Tjoa Thay Yoe loh! Namanya Sim Swie Kim. Selain itu, para owner toko lumpia legendaris di Semarang kayak Lunpia Gang Lombok, Loenpia Mbak Lien, dan Lumpia Mataram itu sejatinya masih satu saudara, guys.
Jam operasional: Setiap hari pukul 07.00-16.00 WIB
Lokasi: Gg. Lombok No.11, Purwodinatan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga: Rp20.000/pcs
2. Sate dan Gule Kambing 29 Kota Lama Semarang
Para pecinta daging kambing, sini merapat. Sate dan Gule Kambing 29 ini wajib banget masuk di wishlist-mu.
Lokasinya pas banget di depan Gereja Blenduk, salah satu ikon populer di Kota Lama Semarang. Berdiri sejak 1963, Sate dan Gule Kambing 29 ini sudah jadi langganan para artis kayak Rio Dewanto.
Yang paling penting, di restoran ini kamu enggak bakal menemukan hidangan kambing yang bau prengus. Ini karena sang owner punya teknik pemanggangan khusus yang membuat daging terasa lebih empuk.
Tapi, kalau mau ke sini harus siap-siap bawa dompet tebel ya, karena harganya agak pricey.
Jam operasional: Senin-Sabtu pukul 08.00-20.00 WIB
Lokasi: Jl. Letjen Suprapto No.29, Purwodinatan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang
Harga: Mulai Rp55.000 (untuk hidangan kambing)
3. Nasi Koyor Kota Lama
Next, kita hajar makanan berlemak lagi! Kali ini ada Nasi Koyor Kota Lama yang sudah beroperasi sejak tahun 1955. Kelezatan urat sapi bisa kamu rasakan dipadu dengan cita rasa manis dan gurih dari bumbunya.
Buat yang enggak lagi pengen makan yang berkuah, Nasi Koyor ini bisa banget jadi pemuas mood lagi-banyak-mau-mu. Catat jam operasionalnya ya, karena mereka cuma buka 4 jam. Setelahnya sudah ludes semua.
Jam operasional: Setiap hari pukul 10.00-14.00 WIB
Lokasi: Jl. Gelatik No.7, Purwodinatan, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga: Mulai Rp30.000
4. Gule Kambing Bustaman Pak Sabar
Kalau tadi ada warung sate dan gule kambing di depan Gereja Blenduk, yang satu ini ada di belakangnya. Tapi, lokasinya nggak yang deketan banget kok, guys. Gule Kambing Bustaman Pak Sabar agak jauh di belakang Gereja Blenduk, tepatnya di daerah Tanjung Mas.
Berdiri sejak 1968, warung ini bisa jadi alternatif kamu karena harganya terbilang lebih terjangkau. Rasanya enggak kalah nikmat. Kuah gule kambing ini enggak pakai santan, melainkan tumbukan halus kelapa yang dicampur ke kuahnya.
Jam operasional: Setiap hari pukul 08.00-15.00 WIB (atau sampai habis)
Lokasi: Tanjung Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga: Rp30.000 (dengan nasi)
5. Toko Oen
Setelah makan yang berat dan berlemak, kita cari dessert dulu nih di Toko Oen. Restoran dengan desain interior campuran gaya Eropa, Jawa, dan China ini menyediakan makanan seperti olahan daging bistik hingga aneka kue dan pastry.
Tapi, daya tarik utamanya adalah es krim gelato yang dibuat dari alat kuno yang dibeli dari Italia sejak tahun 1920-an. Selain menikmati es krimnya, kamu juga bisa flashback ke kondisi Kota Semarang tempoe doeloe lewat foto-foto lawas yang terpajang di dinding.
Jam operasional: Setiap hari pukul 10.00-20.00 WIB
Lokasi: Jl. Pemuda No.52, Bangunharjo, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga: Rp20.000/scope (es krim)
6. Babat Gongso Pak Karmin
Berjualan sejak 1971, Babat Gongso Pak Karmin jadi salah satu destinasi makanan enak yang dimakan di malam hari saat berlibur ke Kota Lama Semarang. Selain nasi babat gongso, kamu juga bisa pesan nasi goreng babat yang enggak kalah lezat.
Babat yang digunakan bakal dicuci bersih dan direbus berjam-jam sehingga enggak akan berasa amis dan bau. Babat terrsebut lalu diracik dengan bumbu khas dan digongso (ditumis) di atas arang sehingga akan muncul rasa smoky murni dari cara masaknya.
Jam operasional: Setiap hari pukul 08.00-22.30 WIB
Lokasi: Jl. Pemuda No.2, Dadapsari, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga: Mulai Rp25.000
7. Bakso Kakap Pak Doel
Ini nih yang ditunggu-tunggu sama pecinta bakso. Meskipun lagi liburan, makan bakso kayaknya udah jadi agenda wajib, deh. Di Kota Lama Semarang, kamu bisa makan bakso enak di Bakso Kakap Pak Doel.
Sesuai namanya, bakso kakap jadi menu andalan di warung ini. Cita rasanya yang beda dari bakso lainnya juga jadi salah satu faktor titel legendarisnya. Kamu enggak akan merasakan kuah kaldu yang keruh, melainkan kuah gurih, asin, dan segar yang cocok dengan daging ikan kakap.
Jam operasional: Setiap hari pukul 11.00-19.00 WIB
Lokasi: Jl. Branjangan No.10a, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah
Harga: Mulai Rp18.000
8. Soto Seger Kota Lama
Bakso, babat, gule kambing sudah masuk semua. Sekarang saatnya kulineran yang ringan dan segar tapi tetep enak. Soto Seger Kota Lama pilihannya.
Beda dengan soto Surabaya, soto khas Semarang ini berkuah bening yang manis dan disajikan dalam satu mangkok kecil. Jadi, kalau kamu udah cukup kenyang, kamu bisa pesan porsi kecil aja buat sekadar nyicip.
Tapi, kalau kamu masih lapar, kamu bisa kok pesan porsi besarnya. Cukup nambah Rp3.000 aja. Biar makin mantep, kamu bisa tambah lauk sate-satean kayak sate usus, sate puyuh, dan sejenisnya.
Jam operasional: Setiap hari pukul 06.30-21.00 WIB
Lokasi: Jl. Letjen Suprapto No.57, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang
Harga: Mulai Rp9.000
9. Tekodeko Koffiehuis
Setelah ngomongin warung-warung legendaris, kini waktunya rehat sejenak dan bersantai di kafe. Nah, Tekodeko Koffiehuis ini salah satu yang harus dikunjungi. Bisa dibilang, kafe ini termasuk kuliner hidden gem di Semarang.
Sebelum masuk kafe, kamu bakal dimanjakan dengan desain eksterior vintage yang pas banget buat background OOTD. Kamu bisa pesan kopi dan berbagai camilan dan dessert sambil nyantai di lantai dua, memandangi kawasan Kota Lama yang ramai pengunjung.
Jam operasional: Setiap hari pukul 09.00-22.00 WIB (weekend tutup sampai 23.00 WIB)
Lokasi: Jl Letjen Suprapto No 44, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang
Harga: Rp20.000-Rp80.000
10. Spiegel Bar & Bistro
Kalau kamu pengen ke kafe dengan bangunan kuno zaman Belanda, kamu bisa mampir ke Spiegel Bar & Bistro. Kalau kamu melihat gedung di daerah Tanjung Mas dengan huruf renggang “S P I E G E L”, nah kamu udah sampai tujuan.
Gedung yang dominan putih dan bergaya kolonial ini pas banget buat mendukung kebutuhan story Instagram-mu. Serunya lagi, kamu juga bisa menikmati hidangan western sambil menikmati galeri seni yang berada di lantai dua. Seru banget kan?
Jam operasional: Setiap hari pukul 10.00-23.00 WIB
Lokasi: Jalan Letjen Suprapto Nomor 34, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang
Harga: Rp45.000-Rp150.000
Tips Wisata Kuliner di Kota Lama Semarang
1. Riset dulu, pastikan makanannya sesuai dengan lidahmu
Dari daftar kuliner di atas, coba pilih mana jenis makanan yang emang kamu suka. Kalau kamu enggak suka kambing, jangan masukkan Gule Kambing Bustaman Pak Sabar ke list.
Setelah memilih, pastikan lagi bahan-bahan yang digunakan. Contoh, kamu suka lumpia tapi apakah kamu suka sama rebung? Pastikan hal sekecil apapun sampai kamu bener-bener ngiler buat mencobanya.
Jangan ragu juga buat bertanya ke orang lokal. Terkadang, mereka yang lebih tahu rekomendasi kuliner yang oke daripada konten-konten para influencer itu.
2. Pastikan perut kosong, bawa uang tunai
Ini penting banget, sih. Tips terbaik buat kulineran: berangkatlah dengan keadaan perut kosong, pulang dengan perut begah. Manjakan perutmu dengan makanan-makanan enak, alih-alih sarapan di hotel yang menunya itu-itu aja.
Selain itu, ini juga perlu kamu catat: bawa uang tunai. Kebanyakan destinasi kuliner tradisional enggak update sama pembayaran cashless. Nah, buat jaga-jaga biar enggak panik kalau enggak bisa bayar pakai QRIS, bawa uang tunai secukupnya.
3. Perhatikan jam operasional, siapkan diri untuk antre
Tips ketiga juga enggak kalah penting. Kamu harus inget baik-baik soal jam operasional tujuan kulinermu. Kalau enggak, bisa-bisa warungnya udah tutup pas kamu sampai sana.
Perhatikan juga peak season, di mana biasanya warung-warung legendaris ini tutup sebelum waktunya karena sudah habis. Nah, kamu perlu riset mendalam biar ini enggak kejadian.
Kalau kamu beruntung bisa makan saat ramai, kamu juga harus siap-siap antre dan nunggu lama untuk makanannya dateng. Kalau begini, kamu bisa bawa roti atau snack ringan buat jaga-jaga biar enggak pingsan.
Sayang dong, makanannya dateng, eh kamu tinggal tidur~
Semarang Lama: Wisata Kuliner Tak Ada Henti
Kulineran di Kota Lama Semarang emang enggak ada habisnya. Katakanlah kamu udah mengunjungi tempat-tempat di daftar tersebut, tapi pasti ada aja kuliner legendaris yang belum kamu coba. Misalnya, destinasi kuliner di daerah Pecinan.
Belum lagi jejeran kuliner malam Semarang yang bikin pecinta kuliner harus begadang dulu buat mencicipinya. Intinya, selagi Semarang enggak dibumihanguskan, mengeksplor kuliner di kota tersebut akan selalu menyenangkan.
Kamu suka dengan artikel hari ini? Jangan lupa ikuti kami di Instagram @Katalokal.id ya! Baca juga artikel-artikel lainnya tentang rekomendasi kuliner di blog Katalokal untuk mendukung wisata lokal Indonesia.
